BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sebagai bentuk protes terhadap bencana kabut asap yang terjadi selama 18 tahun di Riau, Keluarga Mahasiswa Abdurrab (KMA) Universitas Abdurrab melakukan aksi teatrikal di depan kantor Gubernur Riau, Jumat (18/9/2015).
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa memerankan beberapa aktor seperti gubernur Riau, plt Gubernur Riau, pengusaha dan masyarakat.
Digambarkan pada aksi tersebut, salah seorang mahasiswa yang menjadi Gubernur Riau sedang duduk termenung dibalik jeruji. Selanjutnya, mahasiswa yang memerankan pengusaha dan Plt Gubri sedang bernegosiasi untuk pembukaan lahan baru.
Setelah negosiasi selesai dan diiringi sebuah lagu, para investor kemudian membakar daun dan ranting pohon serta tempat telur sebagai simbol terbakarnya hutan di Riau.
Dengan terbakar simbolis tersebut, maka timbullah asap yang hingga saat ini masih terjadi di Provinsi Riau. Tak sampai disitu saja, salah seorang mahasiswi yang berperan sebagai masyarakat pingsan dikarenakan terkena dampak kabut asap.
Dengan adanya korban dampak kabut asap, mahasiswa yang berperan sebagai Plt Gubri kemudian mendatangi masyarakat yang terkena dampak asap. Kemudian sang Plt kemudian menangis karena warganya terkena asap.
Ditengah-tengah aksi tersebut mahasiswa kemudian menyipratkan air ditengah-tengah bencana asap sebagai tanda harapan masyarakat akan turunnya hujan di Riau. Bahkan, seorang mahasiswi yang juga berperan sebagai rakyat sujud syukur dengan datangnya hujan tersebut.
Dengan adanya bencana kabut asap tersebut, para investor ditangkap oleh polisi dan dijebloskan dalam penjara bersama gubernur Riau. Aksi ini ditutup dengan pembacaan puisi dan pembagian masker kepada masyarakat yang lewat di depan kantor Gubri.
“Aksi ini merupakan sindiran kepada pemerintah yang saat ini belum bisa menuntaskan kabut asap yang ada di Riau. Dan ini merupakan aksi damai yang kami lakukan,” kata Korlap aksi Fachmi Panca.
Dalam aksi ini, ada tiga tuntutan aksi yang disuarakan oleh para mahasiswa ini. Pertama menuntut Menkes RI Nila F MoeLoek untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau.
Kedua mendesak Presiden RI Joko Widodo beserta Menkes RI untuk datang langsung ke Riau. Dan ketiga meminta pemerintah untuk memikirkan nasib kesehatan masyarakat Riau yang menjadi korban kabut asap, terutama yang menderita ISPA.
“Kami dari KMA akan terus mengawal kinerja pemerintah dalam menanggulangi kabut asap dan korban-korban,” tutupnya. (Iqbal)