BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatra (P3E), Amral Fery, mengakui bahwa sosialisasi soal Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) belum tepat sasaran. Dia menyebutkan bahwa sosialisasi yang sudah dilakukan P3E kepada masyarakat, diakui tidak menyentuh secara langung, sebab sosialisasi itu hanya sebatas kepada lembaga setingkat di Kabupaten/Kota.
“Kami berharap kawan-kawan yang di daerah itu bisa sampaikan kepada masyarakat. Saya juga tidak tahu apa kendalanya,” katanya kepada media dalam konfrensi pers yang dilakukan di kantornya, Jalan HR Subrantas, Pekanbaru.
Amral menambahkan, bahwa sosialisasi yang dilakukan pihaknya selama ini, ternyata belum membuahkan hasil maksimal, dan berdampak langsung kepada masyarakat. Dia mengakui bahwa pihak P3E dari Provinsi memang tidak langsung melakukan sosialisasi kemasyarakat.
“Kami mengakui itu. Dan sekarang strategi sosialisasi berubah. Kami langsung akan turun ke masyarakat. Kami janji untuk yang sekarang tidak lagi seperti itu bentuk sosialisasinya. Masyarakat perlu melihat langsung bahaya dan ancaman apa yang akan mereka hadapi jika mereka terbukti melakukan pembakaran lahan,” sambungya.
Menurut Amral, dia yakin bahwa selama ini masyarakat memang tidak tahu perihal aturan-aturan tentang Karhutla. Sehingga masyarakat beranggapan bahwa membakar lahan tidak apa-apa. Sasaran yang akan dimasuki adalah tokoh masyarakat di desa tersebut.
Dalam beberapa kali evaluasi, Amral mengakui bahwa persepsi masyarakat tentang membakar hutan bisa diubah. Terutama dengan melakukan perbaikan dibeberapa aspek, baik langsung menyentuh ke personilnya, atau ke sistem kerja langsung.
( Baca : Di Sentil Pangdam, P3E Kebakaran Jenggot)
“Mungkin pelaksanaannya yang agak terlambat. Hal-hal yang terkait dengan jumlah tentu akan sangat memberi pengaruh memang,” sambungnya.
Sebelumnya, Panglima Daerah Militer (Pangdam) Lodewyk Pusung menuding kelembagaan ini tidak berhasil melakukan sosialisasi terkait soal antisipasi Karhutla di Riau.
“Kita memang belum berhasil sosialisasikan Karhutla kepada masyarakat,” katanya. “Ini harus jadi bahan evaluasi kedepan. Buktinya sekarang masih ada lahan yang terbakar dibeberapa kabupaten di Riau.”
Dia menyebutkan bahwa semua pihak yang terkait dalam hal ini dianggap telah gagal dalam melaksanakan tugas tersebut. Selama ini, upaya sosialisasi yang sudah dilakukan tidak berhasil. Buktinya masih ada saja masyarakat yang membakar lahan.
( Baca: Panglima I Bukit Barisan Berang, Didepan Plt Gubri Dia Sebut: Saya Bukan Pembantu Anda)
Selaku aparat keamana, dihadapan publik dan media dia meminta maaf sebab sosialisasi yang diharapkan kepada masyarakat tidak berjalan sesuai harapan. “Entah masyarakatnya yang tidak mengerti, atau memang kitanya yang kerja asal-asalan,” sambungnya.
Menurut Pangdam, tidak ada titik api yang muncul tanpa dibakar. Dia meminta pejabat Pemerintah Provinsi Riau dan aparat keamanan di Riau mengakui bahwa hasil kerja dalam mengatasi masalah Karhutla di Riau tidak sesuai harapan. Namun demikian hal ini tetap harus menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak di Riau.
Penulis: Melba