BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo mengakui bahwa prediksi pendapatan asli Riau pada 2020 cukup kecil, yakni hanya Rp7,9 triliun.
“Kalau pendapatan asli (tanpa hutang dan lainnya), ada diangka Rp7,9 triliun,” kata Sunaryo.
Gubernur Riau, Syamsuar kemudian mengatakan bahwa pendapatan asli di APBD itu takkan mencukupi untuk biaya pembangunan. Karena itu, muncul gagasan dari Syamsuar untuk mengambil pinjaman daerah (hutang).
“Ya, kalau ditambah pinjaman daerah, yang jumlahnya Rp4 triliun, APBD 2020 bisa Rp12 triliun,” sambung dia.
Baca :Â Kemendagri Soroti Menurunnya Ekonomi Riau Lima Tahun Terakhir
Hanya saja, saat ini Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Riau tengah mengkaji rencana Pemprov Riau yang ingin mengajukan hutang tersebut. Menurut dia, masih belum ada kesepakatan mengenai rencana hutang tersebut.
“Jadi, kalau hutang tersebut tak memungkinkan, APBD Riau 2020 hanya Rp7,9 triliun saja,” pungkas dia.
Sebelumnya, Pemprov Riau berencana akan ajukan pinjaman dana untuk menyokong pembangunan daerah. Sebab duit APBD Riau yang ada saat ini yakini tak akan cukup untuk membiayai percepatan pembangunan daerah.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan terhadap rencana ini sudah dibicarakan dengan pihak Kementerian Keuangan dan mekasime peminjaman dana untuk pembangunan diperolehkan. “Kalau hanya bertumpu dengan dana yang ada sampai kapan pun tak akan selesai pembangunan kita,” kata dia.
Syamsuar mengatakan, urgensi pembangunan dan daerah harus dilakukan dengan mengedepankan terobosan-teroboson baru. Selama ini sudah banyak bukti daerah-daerah yang hanya mengandalkan APBD dalam pembangunan tidak mampu untuk menalangi itu. Khususnya untuk menggesa pembangunan infrastruktur di daerah.Â
Mekanisme peminjaman untuk percepatan pembangunan, disebut Syamsuar sudah dilakuka oleh beberapa provinsi lain di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan beberapa provinsi lainnya. (bpc2)