BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Garuda Indonesia akan menerapkan pengurangan insentif dan komisi kepada seluruh travel agent pada 1 Maret mendatang. Namun Gelombang penolakan terus terdengar, bahkan terjadi aksi boikot seperti di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kebijakan pengurangan komisi dan insentif ini dinilai memperparah nasib travel agent, yang saat ini tengah terpukul dengan sistem penjualan lewat situs. Bahkan tidak mungkin kebijakan dari Garuda Indonesia ini, membuat banyak travel agent gulung tikar. (Baca: Ada Aksi Boikot, Agen Pekanbaru Masih Jual Tiket Garuda Indonesia)
Seperti yang disampaikan Ketua DPD Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau, Dede Firmansyah kepada kru bertuahpa.com. “Pasti sangat terasa, pengurangan komisi dan insentif ini. Sekarang saja sudah ada travel agent yang gulung tikar,†sebutnya, Kamis (02/02/2017).
Apalagi kata Dede kebijakan yang diterapkan Garuda Indonesia tersebut dinilai sepihak, tanpa mendengar suara dari Asita sebagai asosiasi travel agent. “Sikap kami sama dengan Asita pusat. Meminta agar kebijakan tersebut dibatalkan,†katanya. (Baca: Kebijakan ‘Sapi Perah’ , Asita Riau: Garuda Tidak Pro Travel Agent)
Dede menyebut Asita pusat sudah melayangkan surat kepada Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Arif Wibowo. “Selain itu Asita juga akaninta audiensi dengan Presiden Joko Widodo membahas persoalan ini,†katanya.
Sebagai informasi Garuda Indonesia terhitung 1 Maret 2017 akan melakukan penyesuaian komisi dan insentif untuk travel agent anggota Asita. Perubahan yang akan terjadi yakni 7 % menjadi 5 %Â ditambah insentif, 5 %Â menjadi 3 % ditambah insentif, dan 3 % jadi 2%Â ditambah insentif.
Penulis: Riki Ariyanto