BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Panitia Kerja Minyak dan Gas dari Komisi VII DPR RI, Endre Syaiful mengakui, bahwa masalah pembebasan lahan di wilayah Sijunjung menjadi penghambat interkoneksi aliran listrik daerah Sumatra. Akibatnya Provinsi Riau mengalami defisit listrik.
“Di Riau produksi listrik masih kurang. Masalah intekoneksi dari Sumsel itu terhambat oleh jaringan yang di wilayah Sijunjung. Sampai sekrang arusnya belum bisa dialirkan,” katanya, Jumat (04/15/2015).
Untuk sementara ini, satu-satunya solusi menutupi kekurangan listrik di Riau, yakni harus dioptimalkan segera PLTU Tenayan Raya. Kapasitas daya yang akan disalurkan diyakini akan mampu menutupi sementara defisit listrik di Riau.
Kata Endre, saat ini pihaknya tengah mendesak pihak PLN untuk menyelesaikan masalah interkoneksi di Wilayah Sijunjung, agar masalah pembebasan lahannya segera terselesaikan.
Arus listrik yang menghubungkan interkoneksi dari Sumsel hingga Aceh itu tengah lebihan daya. Jika masalah interkoneksi karena pembebasan lahan di wilayah itu selesai, diyakini akan mampu mengatasi persoaln listrik di Riau.
“Interkoneksi yang di Sumsel itu akan melintasi wilayah Riau juga nantinya. Kalau itu selesai, maka teratasilah masalah kekurangan listrik di Riau. Makanya untuk sementara ini, bagaimana tambahan daya di PLTU Tenayan Raya itu bisa dimaksimalkan dulu,” sambungnya. (Melba)