BERTUAHPOS.COM (BPC), INHIL – Atas tindak lanjutan berkeliarannya binatang buas Harimau Sumatera di pemukiman warga. Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan World Wite Fond for nature (WWF) Riau Kepri, telah melakukan survei dan mendatangi rumah Acok dan Bahtiar, yang pernah didatangi si kucing besar itu, di Kanal 25 Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung, Simpang Kecamatan Pelangiran.
Berdasarkan informasi, Tim BKSDA dan WWF yang didampingi oleh Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Simpang BRIPKA Erwin. A, terdiri dari Polhut BKSDAÂ Santino Gomes, Polhut Bid Wil II BKSDA Zulkifli, Staff BKSDA Azwar Hadhibina Nasution, Bidang Netifikasi konflik satwa WWF Zulfahmi, Manager Nagasari Estate PT. THIP, Roni Paslah beserta asistennya.
Dalam peninjauan dan survey lapangan tersebut, Tim BKSDAÂ dan WWF Riau – Kepri, melakukan beberapa kegiatan, diantaranya mendatangi tempat – tempat yang sering didatangi binatang buas harimau itu dan meminta keterangan kepada saksi yang melihat dan merekam langsung.
Tim gabungan ini juga memberikan penyuluhan tentang kiat – kiat menghindari gangguan binatang buas dan memberikan bunyi – bunyiaan seperti mercon dan kembang api, untuk mengusir binatang buas apabila binatang buas tersebut tidak bisa dihalau lagi.
Dalam kesempatan ini diingatkan juga kepada warga, agar tidak menjerat maupun menyakiti binatang buas harimau atau binatang lain yang dilindungi.
“Kepada warga di lokasi tersebut, dihimbau agar selalu waspada dan mengurangi aktifitas diluar rumah dan apabila hendak keluar rumah jangan sendiri, “kata Bripka Erwin yang di sampai kan dalam bentuk rilis.
Hasil peninjauan tersebut akan dilaporkan terlebih dahulu oleh tim BKSDA dan WWF, kepada pimpinannya dan untuk tindakan selanjutnya menunggu hasil kajian, dari informasi yang didapat dilapangan.
“Direncanakan Sabtu, (3/6/2017), Kabid BKSDA Wilayah I Mulyo Utomo S.Pi, M.Si dan Kasat Binmas Polres Inhil AKP Lasarus Sinaga, S.H, akan berkunjung ke Kanal 25 Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran untuk meninjau langsung kucing besar, yang biasa muncul di pemukiman tersebut, “tutupnya. (rls/bpc14)