BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ribuan guru sertifikasi Kota Pekanbaru, kembali akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Pekanbaru, Rabu mendatang 20 Maret 2019.
Aksi unjuk rasa ribuan guru SD dan SMP Kota Pekanbaru ini akan diwarnai dengan kegiatan Salat Duha di depan Kantor Walikota Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman.
Zulfikar Rahman, salah seorang juru bicara guru sertifikasi Pekanbaru, mengatakan aksi unjuk rasa ini akan dilakukan karena tidak adanya keinginan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk merevisi Peraturan Walikota (Perwako) Nomor 7 Tahun 2019.
“Kami akan menunggu sampai besok (Selasa sore). Andaikan ada perubahan keputusan, tapi kan tipis kali. Dia (Walikota Pekanbaru) sudah menyatakan menolak (merevisi Perwako Nomor 7 Tahun 2019),” ujarnya kepada bertuahpos.com saat ditemui di Kantor DPRD Pekanbaru, Senin 18 Maret 2019.
Meski mengatakan aksi unjuk rasa akan diikuti ribuan guru, Zulfikar menjamin proses belajar mengajar tidak akan terganggu. Apalagi hingga mengorbankan siswa-siswi yang bersekolah di SD dan SMP Kota Pekanbaru.
“Siswa sudah ada sistemnya diatur, tetaplah (siswa), tetap sekolah,” tuturnya.
Zulfikar menambahkan, aksi unjuk rasa Rabu mendatang akan terus berlanjut hingga Walikota Pekanbaru mau menemui langsung para guru.
Baca:Â DPRD Kota Gelar Rapat Tertutup Bersama Perwakilan Guru Sertifikasi Pekanbaru
“Dengan statement Walikota yang agak memancing di beberapa media, guru-guru tambah semangat. Kami sebenarnya gak mau seperti ini (berunjuk rasa). Katanya kami gak mau komunikasi, dia (Walikota Pekanbaru) aja yang gak mau jumpa, dia ada di kota ini tapi dia gak mau datang menjumpai kami. Kami gak mau naik lagi ke atas (Kantor Walikota Pekanbaru). Jika tidak ditemui, kami lanjut besoknya,” pungkas Zulfikar.
Seperti yang diketahui, guru sertifikasi di Kota Pekanbaru mempertanyakan Perwako Nomor 7 Tahun 2019. Dimana disebutkan, guru bersertifikasi tidak lagi berhak menerima tunjangan profesi mulai tahun ini. (bpc9)