BERTUAHPOS. COM (BPC), PEKANBARU – Sebanyak 100 kapal Jaring Batu menguasai perairan Bengkalis membuat nelayan tradisional gigit jari. Pendapatan mereka hilang dengan adanya penangkapan itu.
Hal ini mengakibatkan nelayan tradisional sering tidak mendapatkan hasil tangkapan ikan.
Selain itu, berlarutnya konflik menyebabkan hilangnya kenyamanan serta keamanan nelayan tradisional untuk mencari nafkah.
Abu Samah (62) perawakan yang sudah tua itu bernelayan sejak umur 20 tahun. Kini dirinya tergabung di dalam Solidaritas Nelayan Kabupaten Bengkalis (SNKB) menceritakan penghasilan para nelayan terancam punah.
“Sering pulang melaut dengan tangan hampa. jumlah ikan kurang, Bahkan karena ikan semakin susah didapat, banyak nelayan yang menganggur, bahkan tak sedikit dari kami yang harus beralih profesi,†ungkap Abu Samah. .
Abu mengatakan, banyaknya para nelayan yang beralih sebagai TKI.
“Melihat kondisi ini, para nelayan lainnya memilih beralih menjadi TKI, mereka bekerja hanya 22 hari setelah itu pulang, dengan upah segitu tidak memenuhi kebutuhan juga mbak, “ujar Nelayan tua itu.
Tidak ada tindakan tegas bagi para penangkap ikan menggunakan jaring Batu serta dinas terkait pun kerap seolah tidak diperdulikan.
“Kita sudah banyak mengadu, tapi tidak ada tindakan tegas, bagi para nelayan jaring Batu. Sekarang pendapatan para nelayan tidak memungkinkan, para nelayan jaring Batu telah menguasai,”kata Abu.
Penulis : Eli Suwanti