BERTUAHPOS.COM — Ekonomi Riau berpotensi tertekan akibat dari kebijakan kenaikan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebesar 23% untuk Indonesia.
Saat ini, Riau merupakan salah satu daerah dengan nilai ekspor cukup tinggi di Indonesia. Selain, Tiongkok dan India, kegiatan ekspor dari Riau juga menyasar pasar Eropa dan Amerika Serikat. Seperti; CPO dan Pulp and Paper, dan bahan tekstil.
Sepanjang tahun 2024, nilai ekspor Riau mencapai US$18,12 miliar. Meski secara tahunan nilainya menurun. “Meski kebijakan ini bersifat global, setidaknya dapat menekan pertumbuhan ekonomi Riau di tahun ini,” kata Gubernur Riau, Abdul Wahid, di Pekanbaru, Selasa, 8 April 2025.
Menurutnya, kondisi ekonomi Riau cukup tertekan karena kontribusi ekspor Riau terhadap nasional cukup tinggi, termasuk Amerika Serikat. Wahid mengkhawatirkan kebijakan tarif impor AS dapat mengganggu ekspor Riau. Imbasnya akan berdampak terhadap penerimaan daerah, lapangan pekerjaan, termasuk daya beli masyarakat.
Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa Riau perlu membuat kebijakan ekonomi daerah untuk menangkal segala kemungkinan. Tidak asal-asalan. Berdasarkan basis data yang kuat dan akurat. “BPS dan BI sebagai rujukan utama, kita harus percaya dalam merancang langkah-langkah strategis ke depan,” jelasnya.
Wahid semakin khawatir, karena kebijakan seperti ini justru hadir di tengak kondisi fiskal daerah belum sepenuhnya stabil. “Kita juga harus siap di tingkat provinsi dengan kebijakan yang tepat dan efisien. Jangan sampai uang kita yang terbatas ini mubazir,” ujar Wahid.***