BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Masih menganggapi soal pernyataan Panglima Daerah Militer (Pangdam) Lodewyk Pusung, yang menyebut bahwa pihak Kehutanan yang menjadi leading sektor masalah kehutanan tidak bekerja serius dalam atasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau. Hal ini ternyata membuat pihak Pusat Pengelolaan dan Pembangunan Ekoregion “kebakaran jenggot.”
Menganggapi hal itu Kepala Pusat Pengelolaan dan Pembangunan Ekoregion (P3E) Amral Fery menyebutkan bahwa upaya pencegahan sudah dilakukan. “Yang jelas upaya pecegahan karhutla sudah semaksimal mungkin,” katanya saat konfrensi pers yang dilakukan dikantornya Jalan HR Subrantas, Pekanbaru, Selasa (08/03/2016).
(Baca : Kepala P3E Akui, Sosialisasi Karhutla Belum Tepat Sasaran)
Dia menyebutkan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait persoalan itu. Dia mengaku masyarakat di desa memang tidak semuanya mengerti tentang bahaya membakar hutan dan lahan. “Karena memang kami akui masih kurang sosialisasi kita,” katanya. “Kami sudah siapkan perangkat baru untuk sosialisasi itu.”
Sebelumnya, Pangdam I Bukit Barisan itu terlihat berang kepada Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BLH) Riau terkait sedikitnya jumlah personil yang diturunkan oleh pihak BLH dalam menangani pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
( Baca: Panglima I Bukit Barisan Berang, Didepan Plt Gubri Dia Sebut: Saya Bukan Pembantu Anda)
Kepala Bidang Wilayah II, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kementerin Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BLH), Supartono menanggapi tudingan Panglima Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan, Lodewyjk Pusung, yang menyebutkan bahwa lembaga itu tidak bekerja dalam mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau.
“Kami mengakui untuk personil kita memang kurang. Tapi anggota kami sudah turun semua ke lapangan. Secara keseluruhan anggota Manggala Agni hanya 182 orang untuk seluruh Riau,” kantanya.
Sementara itu, Amral juga menjelaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan berkaitan dengan pembukaan lahan dan ilegal loging. Dari hasil pengintaiannya, telah ditetapkan ada dua terasangka. “Kami juga sedang intai kawasan lain,” sambungnya.
Penindakan ini dilakukan berdasarkan kerjasama dengan Korem dan pihak Polda Riau. P3E mengimbau kepada masyarakat untuk bisa selamatkan hutan, karena hutan Riau sudah berubah wujud. “Kami BKSDA akan tindak tegas,” ujarnya.
Penulis: Melba