BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Selain menargetkan kampus, pendidikan dan Pegawai Negeri Sipil, Bursa Efek Indonesia (BEI) Riau juga akan menggaet investor sektor komunitas yang ada di Riau.
Kepala BEI Kantor Wilayah Pekanbaru, Emon Sulaeman mengatakan, bahwa potensi untuk menggaet investor saham disektor komunitas memiliki potensi yang besar untuk dilakukan.
“Saat ini kami sedang melakukan penyusunan strategi. Selain melibatkan mahasiswa, PNS dan sektor pendidikan, sektor komunitas dianggap salah satu potensi penting yang perlu digarap untuk meningkatkan investor saham di Riau,” katanya kepada bertuahpos.com, saat berbincang di hotel Pengeran Pekanbaru Riau, Rabu (03/02/2015).
Dia menambahkan, untuk sektor komunitas di Riau selama ini memang belum mendapat sentuhan informasi soal saham. Padahal, sebagian besar masyarakat yang tergabung dalam komunitas adalah masyarakat dengan kategori menengah ke atas.
Dalam hal ini, perlu dilakukan pengaturan keuangan secara serius, agar pendapatan dari hasil kerja tidak semata-mata habis untuk memenuhi kebutuhan hobi. Dengan melakukan atau terlibat dalam dalam pengelolaan keuangan di saham, setidaknya masyarakat tetap punya target jangka panjang untuk menyelamatkan ekonomi keluarga dan jaminan terhadap pendidikan anak.
Kota pekanbaru, kata Emon, saat ini telah memasuki era komunitas, yang tidak hanya berisikan kaula muda dalam komunitas tersebut. Dengan kata lain, meski memiliki hobi terhadap objek tertentu, atau dalam kesibukan dengan komunitasnya, masyarakat tetap bisa mengatur pengeluaran keuangan. Setidaknya hal ini akan menjadi proyeksi target jangka panjang yang ingin dicapai.
“Untuk menarik minat investor dalam komunitas ini, tentu sifatnya tidak formil. Segmentasi komunitas memang masuk dalam sasaran target investor kita tahun ini,” sambungnya.
Saat ini, kata Emon, untuk membuka rekening saham tidak lagi membutuhkan biaya yang besar. Hanya dengan biaya Rp 100 ribu, masyarakat sudah bisa mengantongi rekening saham. Target BEI Riau tahun ini 5 kali lipat dibanting target investor di tahun sebelumnya, yakni lebih kurang 500 investor.
Masyarakat yang tergabung dalam sebuah komunitas, juga butuh jaminan kesejahteraan agar bisa mempunyai dasar kuat untuk menopang perekonomian keluarga. (Melba)