BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Riau, Rasidin Siregar, berkali-kali berucap “Iya,” saat dipastikan bahwa hanya lebih kurang 300 orang tenaga kerja di Riau, yang sudah mengantongi sertifikasi tenaga kerja.
Dia mengakui bahwa angka itu masih sangat sedikit dari 2000 lebih tenaga kerja di Riau yang sudah ikut pendidikan ketenagakerjaan yang dilakukan Disnaker. “Serifikasi itu lebih kepada bidang pekerja di Perkebunan Kelapa sawit (PKS), infrastuktur, kelistrikan dan buruh.
“Tukang las juga perlu dilakukan sertifikasi. Kalau daya saing saya rasa tidak masalah. Kemampuan para pekerja kita cukup bagus. Hanya saja etika profesionalisme kerja yang perlu diperbaiki,” katanya.
Melihat kondisi ini, bagaimana nasib tenaga kerja Riau dalam menghadapi pasar bebas ekonomi Asia atau MEA yang sudah berjalan sejak 01 Januari 2016 kemarin? Kata Rasidin, profesionalisme para pekerja di Riau yang kini bikin pusing. ( baca juga : Bagaimana Nasib Tenaga Kerja Riau yang Kantongi Sertifikasi dalam MEA?)
“Itu perlu sekali untuk dilakukan pembinaan. Karena kalau etika profesionalisme itu sangat menentukan sekali sikap loyal kerja mereka. Kalau ini tidak dilakukan pendidikan maka pihak industri cenderung akan memilih orang luar,” ujarnya.
Dia menambahkan, selain pola pikir pekerja di Riau harus diubah, peluang para pekerja di Riau untuk andil merebut peluang kerja di Riau sangat besar. Tahun ini saja ada dua proyek besar di Riau yang akan dilakukan, yakni pembangunan tol dan kereta api.
Rasidin tidak ingin kalau peluang itu justru diambil oleh tenaga kerja luar, hanya karena masalah profesionalisme kerja yang tidak bagus. Selama ini dia mengakui bahwa Dinasnaker Riau tidak melakukan sertifikasi, melainkan hanya sebatas memberikan pendidikan tenaga kerja saja.
Targetnya, porsi itu akan dilakukan perbaikan. Disnaker menargetkan bahwa 70 persen tenaga kerja yang sudah pernah ikut diklat akan dilakukan sertifikasi. “Saya rasa upaya ini bisa menjawab masalah ini,” tambah Rasidin.
Selanjutnya, pihak Disnaker untuk sementara ini sedang mengupayakan lobi dengan pihak perusahaan dan industri untuk bisa memberi peluang kepada tenaga kerja Riau yang sudan mengantongi sertifikasi, untuk diprioritaskan diterima oleh perusahaan. Termasuk keterlibatan lobi para asosiasi pekerja di Riau.
“Sekarang inikan, beberapa tenga kerja yang terserap itu masih belum banyak pegang sertifikasi tenaga kerja. Tidak sulit sebenarnya, tinggal kitanya saja, mau tau tidak,” sambungnya. (Melba)