BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dewan Energi Nasional meminta pemerintah harus bertindak cepat untuk mengatasi masalah RTRW Riau, karena diperkirakan tidak kurang dari 20.200 barel minyak Chevron akan hilang.
Anggota Dewan Energi Nasional Andang Bachtiar mengatakan, persoalan ini sudah dibahas dalam rapat koordinasi dengan Pemprov Riau pada Rabu (01/04/2015). Terutama soal pending amdal dari pengembangan projek Chevron yang belum bisa disetujui karena RTRW Riau belum selesai. “Kita membahas hambatan-hambatan pada penurunan produksi migas dari Chevron,” ujar Andang.
Jika pemerintah tidak bertindak cepat untuk menyelesaikan RTRW, dikhawatirkan akan kehilangan produksi 20.200 barel minyak Riau yang kelola Chevron akan hilang, mulai tahun depan.
Menurut Andang, Pemprov Riau sepakat masalah ini harus disampaikan ke pihak kementerian kehutanan agar seseger amungkin mengeluarkan RTRW Riau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) harus mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini.
Kekurangan produksi ini dikarenakan pihak Chevron tidak bisa membuat pengeboran-pengeboran minyak baru. Jumlah sumur yang dibuat Chevron sudah melebih dari amdal sebelumnya. Namun untuk mengurus amdal tersebut masih terkendala soal RTRW Riau yang tidak jelas. “Kalau sumurnya nambah, harus ada amdal baru lagi,” katanya. (melba)