BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Komunitas UIN Suska Mengajar (USM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarim Kasim (Suska) Riau adakan pemutaran film dokumenter berjudul “Pak Taktungâ€, Rabu (17/12/2014).
Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa UIN Suska Riau, komunitas yang berada di Pekanbaru. Dan para civitas akademika UIN Suska Riau dan pemerintahan Provinsi Riau.
Reza Fahlevi selaku sutradara Film dokumenter Pak Tatung mengatakan ia mengangkat tema  taman bunga rimba hal ini disebabkan biasanya ketika orang bicara tentang orang rimba orang berorientasi pada ratapan-ratapan.
“Pak tatung di sini sebagai tokoh yang dapat meramu anak-anak di rimba,mereka bukan lagi jadi anak-anak yang mesti dikasihani yang mana di luar mereka menjadi anak tertinggal, pak tatung di sini menciptakan ketika orang kesana menyaksikan keindahan di rimba sana anak-anak yang cerdas, aktif, ramah,” ujar Reza.
Reza sebut tujuan pembuatan film ini sebagai media edukasi yang dapat memotivasi banyak orang. “Pak tatung kan tokoh masyarakat, pak taktung memang cocok menjadi sosok yang kita angkat di Riau ini. Kemudian ini sebagai media kita untuk meneruskan dan juga ikut peduli persoalan yang perlu kita jawab, permasalahan yang perlu kita selesaikan,” katanya.
Ketika ditanya tentang kesulitan dan tantangan dalam penggarapan film ini Reza sebut tidak ada hambatan. “Malah mendapatkan banyak pengalaman dalam proses pembuatan dalam pembuatan film ini,†ucapnya.
“Dalam film ini ada hal kecil yang disampaikan juga oleh pak taktung guru atau pemimpin itu jadilah pejalan kaki yang bisa melihat kanan kiri, yang dapat bertegur sapa dengan masyarakat tanpa memandang jabatan yang mereka miliki,†tambahnya. Motivasi Reza dalam membuat film ini karena ia mau menjadi orang yang bermanfaat “terus berkarya dengan membuat film ini, katanya.
Dr Tohirin M Pd selaku Wakil Rektor III UIN Suska memberikan tanggapan positif acara ini “menginspiratif karena masyarakat pedalaman mampu berfikir kreatif membangun sanggar belajar maupun dalam proses melaksakan kegiatan belajar, dan pak taktung dalam film ini menunjukkan hal luar biasa tanpa perlu dibayar tapi pak taktung mau mengajarkan beda dengan guru di kota  yang memikirkan apa yang mereka dapatkan dengan mengajar,†ucapnya.
Sama halnya dengan Bangun sugito selaku ketua pelaksana memberikan tanggapan positif. “Pak Tatung betul-betul mengajarkan pendidikan sesungguhnya. Mengajar bukan hanya kepada murid tapi juga guru dengan orang tua murid. Film ini mengajarkan bahwa di tahun milenium ini pun masih banyak saudara kita belum merasakan apa yang tidak kita rasakan di kota,†tambahnya. (Rilis)