BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Harga crude palm oil atau CPO Riau semakin terpuruk seiring dengan harga minyak dunia yang menyentuh level di bawah USD 40 per barel.
Kasi Promosi dan Perdagangan Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Rusdi, mengatakan pasar khawatir persaingan antara sawit dengan komoditas pesaingnya semakin berat sehingga permintaan berpotensi turun akan lebih lanjut.
Dia menambahkan, harga CPO yang sebelumnya sempat terpukul, akhirnya mengalami penurunan tajam dan mencapai di bawah 2.000 ringgit per ton. Kekhawatiran mengenai penurunan permintaan dari Tiongkok terus terjadi.
“Selama beberapa bulan belakangan bursa saham Shanghai mengalami penurunan, yang sempat membuat pemerintah Tiongkok harus turun tangan untuk mencegah bursa saham makin terpuruk,” katanya, Rabu (26/08/2015).
Harga CPO di bursa Malaysia juga mengalami penurunan didesak oleh anjloknya harga CPO yang diperdagangkan di Rotterdam, Belanda. Kekhawatiran mengenai turunnya permintaan global masih menjadi momok di pasar komoditas.
Pada perdagangan pesan ini, harga crude palm oil (CPO) turun 3,96 persen menjadi 1.961 ringgit per metrik ton, sedangkan harga sawit di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) turun 3,25 persen menjadi Rp 6.385 per kilogram
“Kejatuhan harga minyak dunia hingga mendekati level terendah sejak 2008 membuat pasar tambah khawatir permintaan kian susut,” katanya.
Pasalnya, minyak mentah menjadi komoditas pesaing CPO untuk sektor energi. Di sisi lain, harga kedelai yang lebih murah juga telah mengancam permintaan sawit dari sektor minyak nabati. (Melba)