BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seorang pakar perkotaan Mardianto Manan angkat bicara terkait kebijakan penutupan beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru terkait Pengaturan Pembatasan Berskala Besar (PSBB) Covid-19 atau virus corona.
Kepada bertuahpos.com, pria kelahiran Pangean ini menilai kebijakan penutupan ruas jalan Kota Pekanbaru karena adanya PSBB dinilai kurang efektif. Apalagi penutupan tidak dilakukan pada seluruh ruas jalan.
“Kurang efektif juga disaat ditutup pertigaan JalanTambusai-Sudirman tapi gang kecil dan jalur lain masih bisa. Lucunya lagi orang bisa masuk lewat Jalan Diponegoro Ujung keluar lagi ke Jalan Sudirman yang mana jalan ini juga berasal dari Jalan Pattimura yang ditutup tadi. Jadi untuk apa ditutup di pertigaan Jalan Pattimura-Sudirman sementara tetap terbuka di pertigaan jalan lain? Ya agak lucu juga mkasud dan tujuannya,” jelas Mardianto, Rabu 29 April 2020.
Mardianto menegaskan, dalam Perwako PSBB Kota Pekanbaru juga tidak satu ayat pun yang mengatur boleh atau tidaknya masyarakat melewati jalan utama kota.
Pria yang tercatat sebagai salah satu dosen di perguruan tinggi swasta Riau ini menambahkan, selama PSBB seharusnya ada check poin untuk pemeriksaan orang bukan pemeriksaan kendaraan dan untuk pembatasan orang bukan pembatasan kendaraan.
“Kendaraan yang memasuki Kota Pekanbaru harus melalui pemeriksaan check point yang sudah ditentukan oleh petugas terkait. Tentunya check poin ini tidak di tengah kota harusnya di batas kota sisi penjuru mata angin masuk keluar kota pekanbrau,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui, pasca diberlakukannya PSBB di Kota Pekanbaru, beberapa ruas jalan mulai ditutup sejak malam hari. Sedangkan pada pagi hingga siang, beberapa ruas jalan dilakukan penyekatan. (bpc9)