BERTUAHPOS.COM, MAGELANG– Kementerian Koperasi dan UMKM menganggarkan Rp 2,2 Miliar untuk pengembangan UMKM di seluruh Indonesia. Dana ini akan dialokasikan khusus untuk program koperasi one village one product (OVOP).
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kemenkop & UKM RI, I Wayan Dipta menyebutkan masing-masing koperasi akan mendapatkan dana Rp 100 juta. “Selama ini sudah ada 73 koperasi yang mendapat bantuan tersebut,” jelasnya usai membuka kegiatan Sosialisasi Regional Pengembangan produk Unggulan Desa dengan Pendekatan OVOP melalui Koperasi se-Sumatra dan Jawa di Hotel Atria Kota Magelang, Jumat (17/5/2013).
Program OVOP, kata Wayan, adalah salah satu program untuk meningkatkan kualitas produk unggulan masing-masing daerah. Sebagai dampingan program, lanjutnya, ada sebuah koperasi untuk membantu penyediaan bahan baku, pemasaran, packaging, dan aspek managerial lainnya. Sementara itu, di Jawa Tengah, sebanyak 70 produk unggulan dari 35 provinsi ditargetkan masuk dalam program One Village One Product (OVOP) berbasis koperasi.
Semua produk-produk tersebut nantinya akan menjadi produk khas dari daerah setempat. “Kita sudah merancang 5 dari 7 produk rintisan OVOP tahun depan,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih saat membacakan sambutan Gubernur Bibit Waluyo dalam kegiatan tersebut.
Lima produk tersebut antara lain,Sarung Goyor Pemalang, Sarung Goyor Sragen, Tenun Lurik Batik dari Klaten, Tenun Troso Jepara dan Batik Surakarta. Sebelumnya pada tahun 2012, ada dua sasaran rintisan OVOP yang mendapatkan alokasi dana yakni produk Carica di Kabupaten Wonosobo dan Bordir di Kabupaten Kudus.
Dijelaskan Rustri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan OVOP ini, yakni penyediaan SDM, bahan baku dan permodalan, kelembagaan dan jaringan usaha, teknologi pengolahan, packing product (kemasan) dan brand product, hingga pemasaran produk.
Selain itu, Pemprov Jateng mencatat, hingga Mei 2013 ini, jumlah koperasi di Jawa Tengah sebanyak 27.010 unit dengan omzet mencapai Rp 8,907 triliun. Sementara itu, untuk jumlah UMKM pada tahun 2012 sebanyak 80.583 UMKM, dengan omzet mencapai Rp 18,972 triliun.
“Untuk mendukung itu semua kita sudah buat pelatihan, sosialisasi dan sebagainya,” katanya. Melalui kegiatan yang akan berlansung hingga 19 Mei 2013 itu, pihaknya berharap tidak hanya sebagai sarana promosi produk antar daerah di Jawa dan Sumatera, tapi juga bisa terjalin komunikasi dan sharingpengetahuan antardaerah. (kompas.com)