BERTUAHPOS,COM– PEKANBARU – Proses modifikasi cuaca untuk hujan buatan belum optimal mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Riau karena pengaruh badai siklon tropis di utara Indonesia.
“Badai siklon tropis di bagian utara Indonesia membuat uap air tersedot ke sana sehingga belum bisa hujan,” kata Koordinator Lapangan Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Erwin Mulyana di Lanud Pekanbaru, Selasa (25/6).
Menurutnya, BPPT sudah menyemai awan (cloud seeding) sejak Sabtu (22/6) pekan lalu dengan menebar garam NaCl menggunakan pesawat Cassa dan Herkules TNI AU.
Rute penerbangan fokus pada daerah sekitar Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, namun baru bisa menghasilkan gerimis di daerah Bukit Kapur, Kota Dumai, pada Minggu (23/6).
Berdasarkan pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18, selama 72 jam terakhir belum terdeteksi hujan di Riau dan seluruh Sumatra.
Artinya gerimis belum bisa dikatakan signifikan sebagai hasil modifikasi cuaca.
“Hujan gerimis sudah cukup bagus karena akan bermanfaat mencuci atmosfer yang kotor sehingga kondisi asap di udara berkurang,” kata Erwin.
Meski begitu, pihaknya akan terus mengupayakan penyemaian awan sambil menunggu badai siklon tropis mengarah ke daratan sehingga peluang hujan meningkat.
“Dengan keterbatasan potensi awan, kami tetap akan mengoptimalkan penyemaian awan,” katanya.
Ia mengatakan operasi penyemaian awan pada Selasa dilakukan dengan menebar tiga ton garam. Sebelumnya, dalam tiga hari BPPT menebar sekitar delapan ton garam. (metrotvnews.com)