BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Anggota DPRD Riau, Markarius Anwar meminta kepada instansi terkait untuk mengecek ulang seluruh vaksin yang sudah beredar di Provinsi Riau.
Hal ini dilakukan agar tidak sampainya vaksin palsu saat vaksinasi masyarakt nantinya. “Cek ulang seluruhnya, kita khawatir sampai ke masyarakat,” ujarnya, Rabu (29/06/2016).
Untuk itu, dirinya meminta kepada pihak terkait agar mendata seluruh vaksin di tempat masing-masing untuk kemudian melakukan pengecekan.
“Petugas seharusnya tahu berapa jumlah vaksin yang sudah didistribusikan ke puskesmas, posyandu, apotek, klinik, rumah sakit,” tandas Anwar.
Pengecekan kembali vaksin di tempat-tempat pelayanan kesehatan seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan setempat. “Dinas Kesehatan harus menjelaskan hal ini,” tandas Anawar.
Sebelumnya, BBPOM Pekanbaru menemukan 2 vaksin palsu beredar di Kota Pekanbaru, diantaranya vaksin berjenis anti-tetanus serum (ATS) dan vaksin anti-bisa ular (ABS).
Vaksin itu didapat dengan cara membeli masing 10 umpul vaksin dengan harga Rp400 ribu. Pihaknya memperkirakan bahwa peredaran vaksin palsu dipekanbaru juga sudah belangsung sejak lama.
Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau meminta masyarakat untuk lebih selektif. Vaksin di Puskesmas dan Posyandu dinilai sangat aman dan terjamin karena vaksin langsung dari dinas kesehatan yang disalurkan Kementerian Kesehatan.
Masyarakat diminta mewaspadai rumah sakit swasta tipe C, klinik, apotek dan praktek dokter mandiri. Dirinya tetap menyarankan agar memakai vaksin dari Puskesmas dan Posyandu.
Disarankan, bagi anak yang mendapat vaksin palsu untuk dilakukan imunisasi ulang. Karena vaksin palsu tidak memberikan dampak kekebalan tubuh seperti vaksi asli pada umumnya. Vaksin palsu berisi cairan dan antibiotik yang sangat sedikit. Efek kekebalan terhadap tidak akan terasa jika diberikan.(yan)