BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Bangunan Pasar Cik Puan yang mangkrak di Jalan Nangka mendapat perhatian serius Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau. Pasalnya sudah banyak aduan masyarakat Mengenai ditemukannya lem kambing bekas serta pakaian dalam wanita dibangunan tersebut.
Seperti yang dikatakan Ketua MUI Provinsi Riau, Prof Nazir Karim kepada kru bertuahpos.com. “Robohkan saja, bongkar bangunannya. Dari pada jadi sarang maksiat,†tegasnya saat dihubungi, Senin (30/05/2016).
Mantan Rektor UIN Suska Riau ini menilai pemerintah kota harus serius memproses keluhan warga ini. Apalagi Pekanbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Riau menjunjung tinggi nilai keislaman bahkan bercita-cita mewujudkan kota Madani. “Harus ditindaklanjuti apakah itu Pemko dan Pemprov Riau,†sebutnya.
Baca: Potret Buram Pasar Cik Puan, dari Bra, Celana Dalam sampai Lem Cap Kambing
Selain jadi sarang maksiat, Nazir mengatakan bangunan dua lantai tersebut sudah masuk kategori pekerjaan sia-sia. “Sudah termasuk mubazir. Berapa banyak anggaran yang dihabiskan hanya untuk membangun. Kenyataannya tidak bisa dimanfaatkan masyarakat apalagi pedagang,†sebut Nazir.
Untuk itu Nazir mengharapkan agar Pemko Pekanbaru melakukan upaya pencegahan maksiat di sekitar lokasi tersebut. Bisa dengan menempatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru. “Atau bicarakan betul dengan Pemprov Riau. Mau dilanjutkan pembangunan atau dirobohkan dulu, dari pada dibiar begitu malah jadi sarang maksiat,†katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini bangunan beton Pasar Cik Puan hanya dijadikan tempat parkir oleh masyarakat. Proyek yang dilaksanakan semasa Walikota Herman Abdullah dengan nilai investasi Rp 20 miliar Akhirnya dibiar mangkrak.
Baca: Pemko Hanya Pengelola Bukan Pemilik Tanah Pasar Cik Puan
Hal tersebut dikarenakan saling klaim lahan antara Pemko Pekanbaru dengan Pemprov Riau. Sehingga membuat proyek tidak bisa dilanjutkan dan dianggarkan dalam APBD Pemko Pekanbaru.
Sehingga menjadi terkatung-katung. Yang membuat miris, tidak hanya lumut atau rerumputan yang bisa dijumpai. Bahkan Bekas kaleng cap kambing dan pakaian dalam wanita bisa dengan mudah dijumpai. Berdasarkan informasi warga sekitar pada tengah malam, bangunan tersebut kerap terdengat cekikikan muda mudi. Tidak tahu sedang melakukan apa. Warga hanya berharap agar pemerintah tidak membiarkan Bangunan tersebut jadi sarang maksiat.
Penulis: Riki