BERTUAHPOS.COM, PELALAWAN – Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus menggesa berbagai program yang sudah di canangkan, termasuk Pelalawan Sehat dan Cerdas. Upaya untuk menjadi yang terbaik dan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memang tidaklah gampang seperti membalikkan telapak tangan.
Meski demikian, Dinas Kesehatan optimis dan menggesa agar dapat mewujudkan Pelalawan Sehat. Berbagai program dilakukan, termasuk BPJS dan turun langsungram hingga tingkat kelurahan untuk memastikan program kesehatan terlaksana. Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta mewujudkan program pemerintah daerah yakni Pelalawan Sehat, dibutuhkan keseriusan serta keuletan seluruh tenaga medis dan tenaga teknis dalam mewujudkan cita-cita mulia semua orang dan juga program Bupati Pelalawan HM Harris.
Namun, perlu disadari bawah untuk mewujudkan citaÂ-cita Pelalawan Sehat itu tidak cukup tanpa didukung Pemerintah Pusat dan program Pemerintah Daerah. Untuk itu pula, pemerintah memberikan dukungan tersebut berupa program yang diluncurkan Pemerintah Pusat dalam betuk jaminan sosial masyarakat yang saat ini dikenal dengan BPJS. Sedangkan Pemerintah Daerah juga wajib menambah sejumlah fasilitas yang memadai berupa melengkapi kebutuhan peralatan dan tenaga medis dan membangun sejumlah fasilitas kesehatan baik itu dirumah sakit ataupun Puskesmas yang dapat memberikan pelayanan 24 jam Non stop dengan dilengkapi sejumlah dokter specialis dan peralatan medis yang dibutuhkan.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan dr.Endid Pratiknyo melalui sekertarisnya H.Asril.K.SKM. M.Kes mengatakan bahwa saat ini pihak Dinas Kesehatan kabupaten Pelalawan sedang memaksimalkan berjalannya program BPJS yang harus dilaksanakan dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan di tengah tengah masyarakat dengan membangun Puskesmas yang belum terbangun sekaligus melengkapi fasilitasnya berupa tenaga medis serta peralatan medisnya agar jasa pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kabupaten Pelalawan.
Upaya itu sendiri saat ini sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan membangun fasilitas yang dibutuhkan tersebut diantarannya pembangunan 3 unit Puskesmas Rawat Inap yang akan dibangun tahun ini di kecamatan Panggalan Lesung, Kecamatan Langgam dan Sorek Dua kecamatan Pangkalan Kuras selain itu juga pihak Dinas Kesehatan akan membangun Pustu sebayak 8 pustu di delapan desa, “jadi Pustu juga akan kita bangun sekitar 8 unit lagi sebab sebanyak 118 desa di Pelalawan tinggal 8 unit lagi yang belum memiliki Pustu, dan ini rencananya akan rampung sekitar tahun 2015 mendatang dengan demikian maka pastinya upaya kita untuk memberikan pelayan kesehatan serta mengurangi angka kematian ibu dan anak juga akan terwjud setelah fasilitas kesehatan di Pelalawan sudah berjalan maksimal,†ungkap Asril.
Selain itu Asril juga menyampaikan ketika ditanya soal kerjasama dengan Kabupaten tetangga Karimun soal kesehatan, dia mengatakan bahwa kerjasama tersebut sepertinya tidak akan berjalan lancar pasalnya pembayaran klaim kesehatan masyarakat Kuala Kampar selama satu tahun haru dikeluarkan sebesar Rp.1 Milyar, “kalau ini kita anggap pemborosan dan tidak evesien karena klaim satu Milyar untuk satu kecamatan selama satu tahun lebih bagus dana tersebut di gunakan untuk melengkapi fasilitas Rumah Sakit atau Puskesmas Rawat Inap di Kuala Kampar sehingga manfaatnya bias dirasakan bersama, tapi yang jelas pemerintah daerah pastinya komitmen untuk mewujudkan Pelalawan Sehat dengan tidak ada perbedaan golongan sku, ras dan agama semuanya berhak memperoleh pelayanan kesehatan,†jelas Asril.
Terkait Pelaksanaan program pemerintah pusat terhadap Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebelumnya sudah dilaksanakan sosialisasi sebelumnya dengan mengundang semua pihak mulai dari Camat, Kepala Puskesmas, pimpinan Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Umum dan yang lainya sebelum diberlakukannya program BPJS.
Saat melakukan sosialisasi, Kepala Dinas Kesehatan dr Endid Romo Pratikno menyampaikan bahwa sebelum adanya program BPJS masyarakat bisa menggunakan KTP untk berobat atau meminta pelayanan kesehatan secara gratis dalam bentuk pelayanan primer di setiap puskesmas. “Tapi jika pasien tersebut harus dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi lagi, maka baru dilihat apakah peserta sudah terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau belum.
Endit mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh pihaknya itu dengan mengundang pengelola BPJS Provinsi adalah agar semua komponen yang ada, seperti Kepala Puskesmas dan Camat, bisa lebih memahami dan mengerti tentang BPJS itu sendiri. Apalagi pasca diberlakukannya BPJS per tanggal 1 Januari saat itu, Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM) itu sudah tak berlaku lagi.â€Ya, pasca diterapkannya BPJS kini SKTM sudah tak berlaku lagi, para pemegang SKTM masuk dalam Jamkesda. Sedangkan Jampersal dan Jamkesmas yang dulu masuk dalam APBD Pelalawan kini include dalam BPJS dengan alokasi dana dari APBN,†katanya.
Sementara itu, perwakilan BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, Mairiyanto SE MM, dalam sosialisasinya yang dihadiri juga oleh Asisten 2 Setda Pelalawan, Ir Atmonadi, Kadiskes Pelalawan Dr Endit RP, Sekretaris Diskes Asril SKM M. Kes, Kabid Yankes Agus S, para kepala Puskesmas se Kabupaten Pelalawan dan para Camat di daerah ini mengatakan bahwa dalam BPJS yang didalamnya termaktub Sistim Jaminan Sosial Nasional ada 3 azas 5 program dan 9 prinsip yang harus diutamakan dalam penerapan BPJS ini.
Terkait telah masuknya Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM) pada tahun ini ke program Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial, secara otomatis di tahun 2014 ini jumlah peserta Jamkesda di Kabupaten Pelalawan melonjak tajam. Jika di tahun 2013 lalu, peserta Jamkesda hanya 69.615 orang dengan alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp 3.130.377.150, di tahun 2014 ini peserta Jamkesda melonjak menjadi 124 ribu orang dengan alokai anggaran dari APBD 2014 mencapai Rp 3,4 Milyar.
“Ya, lonjakan ini terjadi karena kita kembali mendata ulang masyarakat yang, dimana desa langsung yang mendata masyarakat untuk menjadi peserta Jamkesda. Di samping itu juga, lonjakan ini dikarenakan SKTM sudah ditiadakan sebab sudah include dalam program BPJS. Dan yang pasti lagi, Pemerintah Kabupaten Pelalawan berkomitmen untuk menyukseskan program Pelalawan Sehat,†terang Kepala Dinas Kesehatan, Dr Endit, melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Agus Subagja SKM.
Pelaksanaan program Pelalawan Sehat dapat terlihat juga dari terlaksananya MoU jaminan kesehatan antara Pemda Pelalawan, Propinsi Riau dengan Pemda Tanjung Balai Karimun, Propinsi Kepri, yang akan diperpanjang. Yaitu MoU Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di RS (Rumah Sakit) Umum Daerah Tanjung Balai Karimun dengan PemerintahKabupaten Pelalawan dalam kasus-kasus gawat darurat.(advertorial)