BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tidak begitu mencolok memang. Bangungan bernuansa Melayu di Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, ini selalu ada pengunjung dikalangan pelajar untuk melihat koleksi benda sejarah yanga ada di dalamya.
Inilah Museum Sang Nila Utama.Runtut cerita, ada banyak referensi yang menjelaskan tentang museum ini. Sejarah berdirinya, koleksi benda pusaka, hingga menghapa nama Sang Nila Utama melekat pada salah satu museum di Riau ini.
Konon ceritanya, nama Sang Nila Utama diambil dari nama pengeran Sriwijaya yang berasal dari Palembang sebagai pendiri kerajaan Singapura pada tahun 1299.
Museum Sang Nila Utama merupakan museum warisan di Kota Pekanbaru. Museum ini menyimpan warisan-warisan yang berhubungan dengan Riau-Budaya Melayu, seperti pakaian adat pernikahan, permainan tradisional, instrument-instrumen musik dan artefak-artefak tradisional lainnya.
Dalam Sulalatus Salatin, Sang Nila Utama disebutkan sebagai putra pasangan Sang Sapurba dengan Wan Sundaria (anak dari Demang Lebar Daun, penguasa Palembang). Ia menikah dengan Wan Sri Bini, dan awal menjadi raja di Bintan sebelum pindah ke Singapura.
Saat melakukan perjalanan berburu disuatu pulau pantai Sumatera, Sang Nila Utama mengejar seekor rusa, yang kemudian menaiki batu besar, saat diatas puncak, ia menengok ke seberang laut dan melihat pulau lain. Pantainya berpasir. Ada selembar kain putih. Ia diberitahu salah satu menterinya bahwa itu adalah pulau Temasek.
Dia pergi ke pulau itu. Tiba-tiba, tampak olehnya seekor binatang aneh bertubuh merah, kepala hitam dan putih payudara.
Itu adalah hewan yang tampan dan bergerak dengan kecepatan tinggi seperti menghilang ke hutan. Dia bertanya kepada Menteri Kepala. “Binatang apa itu?”.
“Ini mungkin adalah seekor singa.” Ia senang dan percaya menjadi pertanda baik, kemudian memutuskan untuk membangun kota baru di Temasek. Kota ini diberi nama Singapura yang berarti Kota Singa.
Nama Sang kini melekat menjadi nama Museum di Kota Pekanbaru. Selain mengoleksi benda-benda bersejarah, di museum ini juga terdapat berbagai miniatur seperti miniatur rumah melayu dengan bentuk Dapur Bubung Panjang yang disebut Gajah Menyusu.
Ada juga miniatur candi muara takus, istana Siak, Mesjid Raya Pulau Penyengat, Istana Pulau penyengat dan lain-lain.
Satu hal yang jarang ditemukan di museum lainnya, di museum Sang Nila Utama juga terdapat koleksi pertambangan minyak bumi di Riau. Hal ini karena Provinsi Riau adalah salah satu Provinsi yang menghasilkan minyak bumi terbesar di Indonesia.
Penulis: Melba