BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Direktur Utama LSPP-LKN, Riyono Gede Trisoko mengakui, meski Riau punya potensi pariwisata besar, namun belum tergarap serius.
“Di Riau ini kalau boleh jujur, dari segi destinasi wisata saja masih jauh dari harapan. Salah satu penyebabnya tentu saja bermasalah dengan SDM-nya,” katanya, Selasa (07/02/2017).
Dia menambahkan proses sertifikasi SDM untuk menggerakkan sektor pariwisata di Riau betul-betul harus terkonsep secara apik. Sebab pengembangan pariwisata sangat berkaitan dan bersentuhan langsung individu. Perlu dilakukan sertifikasi SDM dengan standar nasional sertifikasi itu sendiri.
“Pariwisata itu bisa hidup dan berkembang tergantung dengan cara perilaku orang. Makanya orang yang menjadi pentolan dalam pariwisata ini merupakan pelaku utama, dan SDM-nya harus baik,” tanbahnya.
Namun demikian dia meyakini, bahwa industri pariwisata bisa maju di Riau. Tentunya tidak hanya dengan modal percaya diri semata. Dilakukannya sertifikasi untuk pekerja di sektor pariwisata akan memberi nilai tambah
“Riau itu unik. Pariwisata adalah bisnis yang tumbuh dari gaya hidup,” tambahnya.
Sementara itu data yang dipaparkan pihak Kementerian Pariwisata, bahwa sektor ini merupakan penyumbang terbesar PDB, devisa dan lapangan kerja. Dalam catatannya Migas dan perkebunan menunjukan angka grafik yang turun. Sementara pariwisata menunjukkan grafik yang meningkat.
Yakni 10% PDB nasional, tertinggi di ASEAN. Selain itu pertumbuhan PDB pariwisata di atas rata-rata industri, sebanding dengan USD 1 Juta atau PDB 170%, tertinggi di industri.
Dari sisi devisa sendiri sektor pariwisata berada di peringkat ke-4 penyumbang devisa nasional, sebesar 9,3%. Pertumbuhan penerimaan devisa tertinggi, yaitu 13%. Sementara biaya marketing hanya 2%. Sektor ini juga mampu menyerap 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau 8,4%. Lapangan kerja tumbuh 30% dalam satu tahun serta menciptakan lapangan kerja termurah USS 5.000/satu pekerjaaan.
Penulis: Melba Ferry Fadly