BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau mengambil peran dengan memberikan klarifikasi secara terbuka dalam konferensi pers terhadap kasus karyawan bank (BUMN) di Pekanbaru yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Namun dalam forum terbuka itu, Kepala OJK Riau Yusri menyembunyikan identitas BUMN perbankan tersebut dengan alasan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau yang lebih punya hak untuk menyampaikan itu, karena mereka yang berkaitan langsung.
“Saya rasa Gugus Tugas yang lebih berhak, atau silahkan konfirmasi langsung ke BUMN-nya. Tugas kami akan tetap mengawasi dan memonitor kinerja mereka terhadap pelayanan kepada nasabah,” kata Yusri, Kamis, 18 Juni 2020, melalui siaran live streaming Diskominfotik Provinsi Riau.
Beberapa hari lalu, seorang karyawan bank (BUMN) di Pekanbaru terkonfirmasi positif COVID-19. Dia adalah Tuan DH (46). Pasien ini akan mengajukan cuti untuk berangkat ke Batam. Saat melakukan rapid tes mandiri — sebagai syarat keberangkatan — hasilnya reaktif.
Petugas kesehatan sudah akan melakukan isolasi terhadap Tuan DH. Namun dia meminta agar diberi kesempatan untuk melakukan isolasi mandiri. Petugas kesehatan mengizinkan. Namun, diam-diam dia tetap melancong ke Batam.
“Entah dengan apa dia berangkat ke sana (Batam) kami tidak tahu. Sebab kalau menunjukkan hasil rapid tes harusnya dia tak bisa berangkat keluar kota,” kata kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Setibanya di Batam, yang bersangkutan di swab. Hasilnya positif COVID-19. “Dia dinyatakan positif saat sudah berada di Batam,” jelas Mimi. “Kami sudah melakukan rapid tes terhadap 100 orang karyawan yang bekerja di kantor itu,” ungkapnya
3 Pasein Positif dari Pengembangan Klaster “Bank”
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau melaporkan, hari ini dari 6 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, 3 diantaranya merupakan pengembangan dari klaster “bank” BUMN.
Ketiganya adalah pasien 131 Tuan AS (26), pasien 132 atas nama Nyonya NY (32), dan pasien 133 atas nama Tuan SH (23). Dalam catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau, ketiga pasien ini belum diketahui riwayat penularannya. Namun mereka merupakan hasil pengembangan penemuan kasus positif dari rapid tes yang dilakukan oleh salah satu perusahaan BUMN.
“Saat ini 1 kantor perbankan itu ditutup. Setiap pelayanan terhadap nasabah dialihkan ke kantor cabangnya yang lain, karena mereka punya banyak kantor cabang di Pekanbaru,” kata Yusri.
Sebagai lembaga pengawasan terhadap Industri Jasa Keuangan (IJK), menurut Yusri, sejak awal pihaknya sudah menegaskan agar seluruh IJK mempersiapkan protokol kesehatan dan pengamanan. Yusri menjamin kasus ini tidak mengganggu pelayanan terhadap nasabah bank tersebut, dari sisi lainnya, kondisi perbankan itu juga masih stabil.
“Saya hanya berharap kepada masyarakat jangan sampai termakan isu yang menimbulkan keresahan,” harapnya. “Saya sudah (melakukan) dengan pimpinan BUMN tersebut. Pelayanan nasabah akan dialihkan dan silahkan nasabah melakukan transaksi secara wajar.”
Kecemasan Warga terhadap “Klaster Bank”
Beberapa nasabah bank — salah satu BUMN — di Pekanbaru yang diwawancarai wartawan bertuahpos.com, juga menilai bahwa masyarakat sebagai nasabah berhak tahu, karyawan dari bank mana yang dinyatakan positif COVID-19.
“Ini bukan persoalan bagaimana kondisi dana masyarakat bank itu, tapi jaminan keselamatan masyarakat saat menerima pelayanan dari karyawan bank tersebut,” kata Mario (36) warga sekaligus nasabah di salah satu bank BUMN di Pekanbaru.
“Kalau memang pihak bank menjamin keamanan dalam pelayanan, juga tak ada salahnya masyarakat lebih menjaga diri saat mereka berkunjung ke bank itu. Tapi kalau kami tidak diberi tahu, maka semua bank bisa menjadapat citra buruk dari masyarakat karena tak ada jaminan keselamatan. Toh, karyawan mereka saja bisa tertular virus, apalagi nasabah yang mengunjungi kantor mereka,” ujar Putri, sambil menunjukkan beberapa ATM sebagai bukti bahwa dia menjadi nasabah di beberapa bank BUMN.
Melalui forum terbuka itu, Yusri kembali menegaskan, bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “Saya menegaskan tak ada yang perlu dikhawatirkan oleh masyarakat saat melakukan transaksi. Silahkan hubungi BUMN-nya langsung,” katanya walau didesak wartawan agar dia bisa terbuka terhadap indentitas bank BUMN tersebut. (bpc3)