BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau mengakui bahwa saat new normal telah disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Hal ini tentu saja masalah baru, dan sudah menjadi tugas pemerintah dan pihak-pihak yang mengerti untuk memberikan pemahaman dan penjelasan secara tepat kepada masyarakat.
“Beberapa malam belakangan ini, di Pekanbaru, sangat ramai sekali orang di jalan raya. Saya juga mendapat sebuah kiriman video adanya balap liar di Rumbai, setelah PSBB ditiadakan. Melihat kondisi ini jelas sekali bahwa ada sebagian masyarakat yang menyalahartikan new normal. Mereka mungkin menganggap new normal itu semuanya kembali normal seperti biasa, padahal itu salah,” ujarnya.
Syamsuar menjelaskan bahwa warga harus sadar bahwa pandemi COVID-19 belum selesai. Virus corona masih berkeliaran di mana-mana dan bisa menyerang siapa saja. Sikap kewaspadaan diri secara individual dianggap paling utama untuk mengatasi masalah tersebut dalam situasi seperti ini.
Apalagi, ada banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) juga berkeliaran. “Tidak ada yang tahu apakah orang-orang itu positif COVID-19 atau tidak. Oleh sebab itu semuanya harus hati-hati,” jelasnya.
“Saya sudah membuktikan langsung mengenai OTG ini, waktu kami memulangkan sejumlah mahasiswa asal Riau dari Arab Saudi. Sebelum pilang mereka semua diswab dan hasilnya negatif. Lalu sampai di Pekanbaru mereka dikarantina, dan saya meminta agar mereka diswab kembali. Hasilnya 2 terkonfimasi positif COVID-19. Kita tak tahu di mana mereka terpapar virus. Padahal secara fisik mereka sehat seperti biasa,” ungkapnya.
“Hati-hati lah. Sepanjang patuh pada protokol kesehatan virus ini akan berakhir. Inilah kerja besar kami untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Kami tak mau ada gelombang kedua,” jelasnya. (bpc3)