BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Kongres II Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) 22 -23 Agustus secara aklamasi memilih Wenseslaus Manggut sebagai Ketua Umum dan Wahyu Dhyatmika sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) periode 2020 – 2023
Keputusan secara bulat ini dituangkan dalam keputusan kongres II Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan nomor 04. Ketua dan Sekjen terpilih juga merupakan ketua umum dan sekjen periode sebelumnya, 2017 – 2020.
Terpilihnya kembali Ketua Umum dan Sekjen AMSI periode kedua ini, hampir sudah dapat dipastikan. Sejak awal hampir semua anggota menyetujui kepengurusan AMSI kembali dilanjutkan. Selain itu, diterimanya laporan pertanggung jawaban dengan nilai yang bagus juga menjadi poin penting.
AMSI diinisiasi oleh 26 pemimpin media siber di Indonesia, pada 18 April 2017, dengan sebuat tekad, menjadikan media siber di Indonesia kian profesional, dipercaya, independen, dan membawa kesejahteraan bagi anggotanya. AMSI lahir di tengah suasana psikologis maraknya berita hoaks, terutama yang diamplifikasi melalui media sosial.
Asosiasi Media Siber Indonesia, disingkat AMSI adalah organisasi yang dibentuk bersama para pemimpin redaksi perusahaan media pemberitaan online/siber yang ada di Indonesia.
AMSI
AMSI dideklarasikan pada 18 April 2017, dengan ide dasar utama membangun kebersamaan dan penguatan (empowering) sesama perusahaan media pemberitaan berbasis internet/digital.
Melalui wadah organisasi AMSI, anggota perusahaan media diharapkan bisa makin meningkatkan kualitas pemberitaan maupun kesejahteraanan perusahaannya.
AMSI didirikan di tengah suasana psikologis penuh keprihatinan merebaknya berita bohong, berita palsu, atau yang kerap diistilahkan sebagai hoax di tengah masyarakat Indonesia. Ironisnya, produksi, penyebaran dan reduplikasi berita hoax acapkali mengatasnamakan media siber yang diamplifikasi secara masif melalui media sosial.
Sebagai salah satu stakeholders masyarakat pers di Indonesia, AMSI terpanggil untuk ikut melakukan edukasi, pemahaman literasi media siber yang benar kepada masyarakat, baik pembaca maupun insan media siber di dalamnya.
Media, utamanya siber harus dikembalikan kepada jatidirinya sebagai sumber informasi, berita, dan inspirasi yang memiliki keunggulan karena kredibilitas, kecepatan, keakuratan, dan dijangkau khalayak dengan harga yang sangat terjangkau bahkan gratis.(bpc1)