BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melanda Gunung Ciremai di Jawa Barat. Kebakaran ini menimbulkan kerugian yang besar bagi Taman Nasional Gumung Ciremai (TNGC). Diantaranya, lenyapnya padang ilalang yang luas, Pohon Malaka dan Pohon Sonokeling.
Musim kemarau panjang, sebelumnya sudah diingatkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pihak-pihak terkait diminta untuk waspada terhadap segala kemingkinan terburuk yang akan terjadi. Dinataranya kebakaran hutan dan lahan, di wilayah-wilayah berpotensi.
Mengutip republika, upaya pemadaman di area terbakar di Gunung Ciremai, dilakukan secara cepat. Agar rapi tidak semakin meluas. Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, kebakaran hutan terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Blok Cirendang, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
“Api pertama kali terlihat oleh pengelola OW Batu Luhur yang ada di Blok Batu Luhur. Api terlihat di Blok Tespong/Cirendang pada Senin, 17 Agustus 2020, sekitar pukul 12.00 WIB,” katanya.
Petugas BPBD mengirimkan tim untuk berkoordinasi dengan TNGC, TNI, Polri, tim pantau lapangan dan masyarakat. Mereka kemudian bersama-sama melakukan pemadaman. Selain Blok Tespong/Cirendang, kawasan hutan TNGC yang terbakar juga di Blok Pajaten dan Blok Gunung Rangkong. Medan berbatu dan dominasi ilalang sempat menyulitkan pemadaman. Hingga pukul 21.13 WIB, satu titik api di Blok Gunung Rangkong berhasil ditangani.
‘’(Saat ini seluruh area yang terbakar) sudah padam,’’ ujar Kepala Pelaksana, Agus Mauludin, kepada Republika, Selasa, 18 Agustus 2020. Kebakaran itu menimbulkan kerugian berupa terbakarnya kawasan hutan TNGC yang didominasi ilalang, pohon Sonokeling, dan pohon Malaka. Adapun luas lahan yang terbakar sekitar 15 hektare. (bpc2)