BERTUAHPOS.COM — Belantara Foundation bekerja sama dengan mitra sektor swasta Jepang mengadakan penanaman bibit pohon secara simbolis di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH), Provinsi Riau, pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Penanaman ini merupakan kolaborasi dengan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura, Kelompok Tani Hutan SSH, dan berbagai pemangku kepentingan setempat.
Bibit yang ditanam termasuk jenis pohon langka, seperti merawan (Hopea mengarawan), balam (Palaquium hexandrum), balangeran (Shorea balangeran), dan giam (Cotylelobium melanoxylon), yang membutuhkan upaya pelestarian.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr Dolly Priatna, menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan untuk memperingati Hari Habitat Sedunia yang jatuh pada 7 Oktober 2024.
Selain memperingati hari penting tersebut, kegiatan ini juga merupakan upaya untuk mengukur kemajuan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dolly menekankan pentingnya kolaborasi multi-pihak, termasuk sektor swasta, dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.
“Kami berharap penanaman simbolis ini dapat memperluas keterlibatan sektor swasta dalam program restorasi hutan untuk mendukung SDGs, sekaligus melestarikan pohon lokal yang terancam punah,” ujar Dolly.
Dolly menjelaskan lebih lanjut bahwa pemulihan hutan memiliki banyak manfaat, seperti mengembalikan fungsi tata air, mengurangi risiko kerusakan lingkungan, dan memperbaiki kualitas udara serta habitat satwa liar.
Hal ini juga dapat mendukung misi SDGs untuk tidak meninggalkan siapa pun dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Representative Director APP Japan Ltd., Tan Ui Sian, menyebutkan bahwa penanaman simbolis ini merupakan kegiatan keempat yang mereka lakukan pada tahun 2024.
Kegiatan pertama berlangsung pada 16 Juli 2024, diikuti penanaman bersama sekolah dan universitas Jepang pada 30 Juli 2024, serta penanaman dengan sektor swasta Jepang lainnya pada 21 Agustus 2024.
Tan menegaskan komitmen pihaknya dalam mengajak lebih banyak pemangku kepentingan di Jepang untuk mendukung program Forest Restoration Project: SDGs Together.
Program ini fokus pada beberapa target SDGs, termasuk konsumsi dan produksi berkelanjutan (SDGs 12), aksi cepat dalam menghadapi perubahan iklim (SDGs 13), serta pelestarian ekosistem (SDGs 15).
“Kami berharap bisa memperluas partisipasi multi-stakeholders dari mancanegara untuk mendukung program pemulihan hutan ini,” kata Tan.
Kepala KPHP Minas Tahura, Sri Wilda Hasibuan, mengungkapkan bahwa Tahura SSH yang memiliki luas lebih dari 6.000 hektar ini telah mengalami deforestasi dan degradasi akibat aktivitas ilegal, seperti perambahan lahan dan pembalakan liar.
“Melalui program perlindungan dan restorasi hutan, kami berupaya mengembalikan fungsi kawasan Tahura SSH. Sinergi dengan berbagai pihak, seperti Belantara Foundation dan mitra dari Jepang, sangat penting dalam mendukung program Forest Restoration Project: SDGs Together,” kata Sri.
Program ini bertujuan memulihkan kawasan hutan yang terdegradasi agar berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim dan mendukung target pengurangan emisi karbon Pemerintah Indonesia di Provinsi Riau.***