BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tidak bisa dipungkiri, Dinasti Bani Umayyah banyak membuat kemajuan dalam dunia Islam. Kemajuan yang dicapai ada di bidang ilmu pengetahuan dan dalam keagamaan.Â
Namun, pada akhirnya Bani Umayyah runtuh karena gaya hidup yang jauh dari tuntunan Islam. Kondisi ini juga diperparah dengan ketidakstabilan politik dalam negeri.Â
Pemberontakan sempat mereda dan kemakmuran memang mampu dicapai pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz. Namun, Umar hanya berkuasa sekitar tiga tahun, dan penggantinya tidaklah secakap Umar.
Abdul Syukur al-Azizi dalam bukunya yang berjudul Sejarah Terlengkap Peradaban Islam menuliskan penyebab kejatuhan Bani Umayyah adalah perilaku korup, boros, dan bermewah-mewahan dari kalangan istana. Selain itu, sistem khalifah yang diturunkan (monarki) juga menimbulkan persaingan tidak tidak sehat untuk merebut posisi khalifah.
Dalam pemerintahan, pejabat hanya dipilih berdasarkan faktor suka dan tak suka. Akibatnya, banyak pejabat yang mengisi posisi yang bukan bidangnya.
Setelah berkuasa selama lebih kurang 90 tahun (41-132 Hijriah atau 661-750 Masehi), Dinasti Bani Umayyah digulingkan oleh Dinasti Bani Abbasiyah.
3 Rabi’ul Awwal 132 Hijriah, saat Bani Umayyah tengah mengalami kemunduran, Abdullah as-Saffah dibaiat sebagai khalifah pertama Bani Abbasiyah. Hal itu terdengar oleh khalifah terakhir Bani Umayyah, Marwan bin Muhammad.Â
Marwan bin Muhammad segera berangkat untuk memadamkan pemberontakan tersebut. Namun, pasukannya dikalahkan pasukan as-Saffah, sehingga Marwan melarikan diri ke Mesir. Namun, dia dikejar, dan terbunuh di desa bernama Bushir.
Dengan kematian Marwan bin Muhammad, maka berakhirlah kekuasaan Dinasti Bani Umayyah. Mereka digantikan oleh Dinasti Bani Abbasiyah. (bpc2)