BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sepeninggal Umar bin Khattab, para sahabat dan kaum muslimin kemudian membaiat (sumpah setia) Ustman sebagai khalifah.
Ustman menaruh perhatian kepada pembacaan dan naskah-naskah Al-Quran.
Saat itu, seiring perkembangan Islam, cara pembacaan Al-Quran semakin bervariasi, karena banyaknya bangsa-bangsa yang memeluk Islam.
Salah satu sahabat, Huzaifah bin Yaman kemudian mengusulkan agar Ustman menyeragamkan pembacaan Al-Quran.
Pada tahun 25 Hijriah, Ustman membentuk panitia untuk menyalin Al-Quran dan menyeragamkan pembacaannya. Tim ini diketuai oleh Zaid bin Tsabit.
Zaid bin Tsabit bekerja dengan penuh kehati-hatian, cermat, dan teliti dalam menyalin mushaf yang disimpan oleh Hafsah (salah satu isteri Rasulullah SAW).
Akhirnya, tim ini berhasil mengumpulkan dan menyusun mushaf Al-Quran. Mushaf lain kemudian dimusnahkan.
Mushaf yang disusun Zaid dibuatkan salinannya, untuk disebarkan ke berbagai wilayah Islam sebagai pedoman yang benar untuk masa-masa selanjutnya.
18 Dzulhijjah 35 Hijriah, sebagai puncak fitnah yang selalu datang padanya, Ustman terbunuh di rumahnya, setelah dimasuki orang yang berdemostrasi. Pembunuhnya diketahui bernama Hamron bin Sudan as-Syaqy. (bpc4)
Disadur dari buku Abdul Syukur al-Azizi “Sejarah Terlengkap Peradaban Islam”, Terbitan Noktah, 2017