BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sebanyak ribuan warga Israel melakukan aksi demonstrasi di luar rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada 15 Agustus 2020. Warga masih menuntut agar dirinya mundur karena dugaan kasus korupsi.
Perjanjian bersejaran yang disepakati Israel dengan Uni Emirat Arab, sama sekali tidak berpengaruh walau itu dianggap sebuah perjanjian bersejarah.
Warga Israel telah berkumpul di luar kediaman Netanyahu beberapa kali dalam sepekan sepanjang musim panas.
Melansir Global News, warga memprotes penanganan Netanyahu terhadap krisis virus corona. Selain itu, warga juga menyebut bahwa Netanyahu tidak boleh tetap menjabat saat diadili atas tuduhan korupsi.
Ribuan orang memadati Yerusalem tengah pada Sabtu malam, membunyikan klakson, mengibarkan bendera Israel, dan meneriakkan slogan-slogan menentang Netanyahu.
Protes yang lebih kecil terjadi di dekat rumah pantai pribadi Netanyahu di kota pesisir kelas atas Caesaria, sementara demonstrasi lainnya berlangsung di jembatan dan persimpangan di seluruh negeri, sebagaikana dikutip dari republika.co.id.
Ada banyak polisi yang mengawasi demonstrasi tersebut tetapi tidak ada laporan tentang kekerasan serius. Di pusat kota Hadera, polis menangkap seorang pria berusia 20 tahun yang melemparkan petasan ke arah para demonstran.
Unjuk rasa menentang Netanyahu adalah yang terbesar yang pernah terjadi di Israel sejak protes 2011 atas tingginya biaya hidup di negara itu. Meski begitu, warga tampaknya tidak langsung mengancam Netanyahu.
Demonstrasi, yang berlangsung beberapa kali sepekan di lokasi-lokasi di seluruh negeri, diorganisasi oleh jaringan kelompok aktivis yang longgar. Beberapa orang keberatan Netanyahu tetap menjabat saat dia diadili.
Netanyahu telah didakwa melakukan penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan menerima suap dalam serangkaian skandal. Banyak pula yang membawa bendera hitam. (bpc2)