BERTUAHPOS.COM — Timor Leste menjadi perbincangan hangat di jagat internet. Sejarahnya memang dikenal kental berisi kekejaman dan perang, sampai negara bekas Jajahan Portugal ini memisahkan diri dari Indonesia di masa Presiden ketiga BJ Habibie.
Namun, dibalik itu semua, masyarakat di Timor Leste (Timor-Timor) juga mengenal seni seperti masyarakat Indonesia pada umumnya, seperti masyarakat Fataluku di sana. Kalau soal perbedaan bahasa itu sudah menjadi hal yang lumrah.
Menelaah Timor Leste dari sisi kesenian mungkin tidak banyak yang mengupasnya, apalagi kesenian yang khusus ada pada warga di Fataluku. Di sini juga mengenal tari-tarian dalam setiap upacara adat atau perayaan kebesaran.
Jika sebuah tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang ditunjukkan dalam bentuk gerak yang indah, maka mereka di Fataluku juga sama.
Mengutip dari buku; Sastra Lisan Timor Leste Nololo Masyarakat Fataluku yang ditulis oleh Yoseph Yapi Taum, para muda mudi di Timtim pada umumnya sangat menggemari Tari Holorindah dan Tari Surik. Ada juga tarian tradisional yang sangat digemari bernama Sikiro dan Laule.
Menurut Yoseph dalam bukunya itu, Tari Sikiro dapat disebut tarian rakyat di Timor Leste yang biasa disebut dengan istilah umum Tari Tabe-tabe, ditampilkan dalam berbagai kesempatan, baik suka maupun duka.
Sedangkan Tari Leule, merupakan sebuah tarian pembangkit semangat. Karena itu tarian ini hanya ditampilkan yang lebih terbatas jika dibandingkan dengan Tari Sikiro. Misal dalam acara injak padi, dan memotong kayu hutan untuk memotong rumah. (bpc2)