Sunan Gresik dan Saudagar Kikir: Beras Menjadi Pasir

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim adalah salah satu walisongo yang memiliki karomah (kelebihan/mukjizat) yang tinggi.

Dituliskan Muhammad Jamaluddin dalam bukunya Wali Nusantara (2020), Sunan Gresik pernah menunjukkan karomahnya saat berkunjung ke rumah seorang saudagar kikir.

Sunan Gresik menerima kabar bahwa ada seorang saudagar kaya raya, mempunyai berkarung-karung beras. Namun, saudagar tersebut sangat kikir, tak mau berbagi ataupun membantu masyarakat sekitarnya

Maka, berkunjunglah Sunan Gresik ke rumah saudagar tersebut. Sang saudagar menyambut baik kedatangan Sunan Gresik, dan menjamunya dengan baik.

Baca: Runtuhnya Bani Umayyah

Ditengah perbincangan, datanglah seorang perempuan tua yang kelaparan, memohon agar saudagar memberikan sedikit saja beras. Namun, saudagar itu menolak, dan bahkan mengatakan bahwa dirinya tak memiliki banyak beras.

“Saya tak punya beras. Karung-karung itu bukan beras, tapi pasir,” kata sang saudagar.

Dengan sedih, perempuan tua tersebut pergi. Sunan Gresik hanya diam menyaksikan peristiwa tersebut, namun dia berdoa dalam hati.

Perbincangan dilanjutkan kembali. Namun, tiba-tiba datang seorang pelayan saudagar, melaporkan jika semua berasnya berubah menjadi pasir.

Sang saudagar kaget, dan segera saja memeriksa semua karung berasnya. Dan benar, tidak ada beras, yang ada hanyalah pasir.

Saudagar kikir ini kemudian terjatuh lemas, sambil menangisi berasnya yang telah menjadi pasir.

“Bukankah engkau yang mengatakan semua karung ini pasir? Lalu mengapa engkau menangisinya,” tanya Sunan Gresik.

Saudagar tersebut merasa bersalah, dan mengaku dirinya berdosa kepada Sunan Gresik. “Maafkan saya Sunan, saya bersalah, saya berdosa,” ujarnya penuh penyesalan.

Melihat penyesalan yang tulus dari saudagar, Sunan Gresik merasa iba. Dia kemudian kembali berdoa kepada Allah, sehingga pasir tersebut kembali berubah menjadi beras.

Sejak saat itu, sang saudagar dikenal sebagai seorang yang dermawan. Dia bahkan mendirikan mushala dan tempat pengajian di kampungnya. (bpc4)