BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kampanye Yuk Nabung Saham di Riau ternyata memberi daya tarik tersendiri dikalangan masyarakat untuk ikut dalam program yang digagas Bursa Efek Indonesia (BEI), dan telah diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kala di, Jakarta.
Kepala Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Riau Emon Sulaeman mengatakan ternyata program itu berhasil memikat para guru di Yayasan Abidari Islamic School Pekanbaru, Riau. “Mereka buka rekening Yuk Nabung Saham untuk dana pensiun mereka,” katanya kepada bertuahpos.com, Senin (07/12/2015).
Pihak yayasan itu tertarik untuk membukakan rekening saham untuk para guru dalam rangka memberi pengajaran tentang investasi. “Nanti tergantung gurunya, mereka mau melakukan penambahan rekening dengan cara menabung sendiri atau dipotong langsung lewat gaji,” sambungnya.
Sebanyak 19 guru di yayasan itu sudah dibukakan rekening saham. Mereka memberikan jaminan jangka panjang kepada tenaga pendidik. Harapannya para guru akan punya semangat baru dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari, dengan kata lain, para guru telah merasa punya jaminan keuangan kedepannya.
“Semangatnya mempengaruhi guru swata di Pekanbaru. Apalagi guru TK dan PAUD. Mereka harus berbagi untuk bisa menjamin hari tua. Misalnya saja kita sudah punya usaha, setidaknya pembantu rumah kita berhak beri jaminan itu. Cara ini dianggap efektif untuk mengikat bahwa dalam pekerjaan mereka saat ini, mereka punya jaminan hari tua, atau jaminan tabungan di kemudian harinya,” ujar Emon.
Pihak BEI Riau akan berupaya sebagai media dalam menjembatani inisiatif itu. Tidak hanya para guru, dia menyebutkan semua lapisan masyarakat bisa memanfaatkan program Yuk Nabung Saham untuk merubah pola investasi dan tabungan keluarga.
Lewat program itu bagi para guru bisa mulai merencanakan program jangka panjang. Semua lapisan masyarakat bisa memanfaatkan program ini untuk merubah pola pikir, bagaimana masyarakat meyakini bahwa program ini menjadi cara baru untuk pengembangan investasi.
“BEI sudah menyediakan program Yuk Nabung Saham. Silahkan dimanfaatkan. Dengan demikian bagi mereka yang sudah punya anak setidaknya sudah bisa menyisihkan sedikit penghasilanya untuk sepuluh tahun kedepan,” sambung Emon. (Melba)