BERTUAHPOS.COM — Kuota untuk penerimaan kartu prakerja di tahun 2021 sejauh ini belum bisa dipastikan. Hal ini diungkapkan oleh Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu usai konferensi pers pembukaan gelombang 12 Kartu Prakerja, Selasa, 23 Februari 2021.
Dia mengatakan, sejauh ini baru ditetapkan untuk kuota hingga semester pertama 2021 dengan jumlah 2,7 juta peserta. Sementara anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan program pada paruh pertama 2021 itu sebesar Rp10 triliun.
“Anggaran yang sudah definitif adalah Rp10 triliun untuk satu semester dengan 2,7 juta penerima dalam skema yang sama persis seperti 2020,” ujaranya.
Kata Louisa, pemerintah sudah merencanakan penganggaran untuk program Prakerja hingga Rp20 triliun di tahun 2021, meskipun mungkin masih berpeluang akan ada perubahan. Oleh sebab itu, belum bisa dipastikan berapa target kuota penerima program Prakerja di semester kedua mendatang.
Dia menambahkan, dirinya memastikan manajemen pelaksana akan berupaya agar jumlah penerima manfaat tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,5 juta orang.
“Tahun 2020 tanpa menggunakan pendekatan kuota sudah banyak orang yang bekerja di sektor pariwisata yang menjadi penerima Kartu Prakerja. Usaha lebih akan kami lakukan agar lebih banyak lagi yang bisa bergabung pada 2021 ini,” tegasnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan program Kartu Prakerja untuk semester pertama 2021, masih akan pakai skema semi Bantuan Sosial atau Bansos. Termasuk besaran bantuan untuk pelatihan (Rp1 juta), dan insentif pasca pelatihan Rp600 ribu tiap bulannya yang akan disalurkan selama empat bulan.
Lalu ada insentif survei sebesar Rp50 ribu tiap satu kali. Sedangkan survei akan dilakukan sebanyak tiga kali dengan total insentif survei sebesar Rp150 ribu. “Gelombang 12 akan dibuka dengan kuota 600 ribu peserta, dan target 2,7 juta penerima dapat didanai dengan anggaran Rp10 triliun,” ungkapnya. (bpc2)