BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Diperkirkan harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Riau dalam kurun waktu sepekan kedepan akan naik lagi. Kondisi ini sejalan dengan terus menanjaknya harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) mengawali perdagangan awal pekan ini.
Kenaikan harga itu dipicu kekhawatiran dari sisi suplai yaang turun di tengah permintaan yang diperkirakan terus naik. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif terghadap harga jual TBS Sawit masyarakat di Riau dalam sepekan kedepan.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkembunan (TPHBun) Provinsi Riau, dalam pernyataan resminya menyebut, pada pekan lalu harg TBS cenderung naik pada hampir setiap kelompok usia.
Jumlah kenaikan terbesar memang terjadi pada kelomnpok usia 10-20 tahun sebesar Rp80,31 atau sebesar 5,01% dari pekan sebelumnya. “5,01% merupakan angka kenaikan yang cukup besar dan signifikan,” kata Kepala Dinas TPHBun Riau Ferry HC.
Maslah kekeringan dan kabut asap sisa Karhutla di Indonesi dan Malaysia cenderung menurunkan suplai CPO kepada negara-negara yang membutuhkan, seperti India dan Tiongkok. Penurunan suplai karena memang jumlah produksi CPO mengalami hambatan yang diakibatkan kondisi cuaca tersebut, dan diperkirkan dampak ini baru akan terasa pada tahun depan.
Mengutiip dari CNBC Indonesia, kenaikan permintaan terhadap CPO juga disokong kuat oleh kebutuhan domestik, dan akan terdongkrak dengan adanya program B20 di Malaysia dan B30 di Indonesia pada tahun 2020. B30 akan sangat membantu mengurangi ketergantungan CPO domestik terhadap impor dan ketergaantungan bahan bakar fosil.
B30 mengindikasikan campuran 30% Fatty Acyd Methyl Esther (FAME) dari minyak nabati seperti CPO dan 70% minyak diesel biasa. Diprediksi permintaan minyak sawit untuk program B30 sampai 9,6 juta ton.
Diperkirakan harga TBS sawit untuk periode 20-27 November mendatang untuk usia 10-20 tahun berkisar PAD Rp1.685 hingga Rp1.705 per kilogram. Untuk kepastinya tunggu ikuti terus perkembangan harga TBS sawit di Riau hari ini. (bpc3)