BERTUAHPOS.COM – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) bersama PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas)—merupakan bagian dari Subholding Upstream dan Subholding Gas Pertamina—resmi mengimplementasikan teknologi Dynamic Gas Blending System (DGBS) untuk pertama kalinya dalam operasi pengeboran minyak. Penerapan teknologi ini dilakukan pada Jumat, 28 Februari 2024, di Mundu, Indramayu, Jawa Barat.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan biaya operasional sekaligus menurunkan emisi karbon dengan memanfaatkan gas bumi sebagai bahan bakar alternatif bagi mesin yang sebelumnya hanya menggunakan diesel. Mesin tersebut akan menghasilkan listrik untuk kebutuhan rig atau anjungan pengeboran.
Direktur Operasi Pertamina Drilling, Aziz Muslim, menegaskan bahwa penerapan DGBS selaras dengan upaya efisiensi biaya dan keberlanjutan lingkungan.
“Penggunaan gas sebagai alternatif BBM dapat menekan biaya operasional sekaligus mengurangi emisi karbon. Langkah ini sejalan dengan strategi cost optimization dan komitmen kami terhadap lingkungan,” ujar Aziz.
Direktur Operasi dan Komersial PGN Gagas, Baskara Agung Wibawa, mengungkapkan bahwa kerja sama ini telah dipersiapkan sejak Februari 2023. PGN Gagas telah menyediakan infrastruktur pendukung, termasuk satu unit Gas Transport Module (GTM) berkapasitas sekitar 1.000 m³ gas bumi dan satu unit Pressure Reduction System (PRS) untuk menurunkan tekanan gas hingga 300 m³ per jam.
“Kami mengambil pasokan gas dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) terdekat, seperti SPBG Purwakarta. Gas tersebut kemudian diangkut menggunakan GTM, diturunkan tekanannya dengan PRS, lalu dialirkan ke dalam instalasi dan mesin pengeboran,” jelas Baskara.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi Pertamina Drilling dalam mendukung target penurunan emisi karbon nasional.
“Kami terus mengembangkan inisiatif ramah lingkungan, termasuk implementasi DGBS, sebagai bentuk kontribusi terhadap keberlanjutan energi,” kata Avep.
Senada dengan itu, Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission pemerintah melalui pemanfaatan gas bumi di berbagai sektor, termasuk pengeboran minyak.
“Sinergi ini tidak hanya memperkuat efisiensi operasional antara Pertamina Drilling dan PGN Gagas, tetapi juga mendukung transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih bersih,” tutur Santiaji.
Ia menambahkan bahwa jika implementasi awal ini menunjukkan hasil positif, penerapan DGBS akan diperluas ke lokasi pengeboran lain.
Selama ini, operasi pengeboran minyak dan gas masih bergantung pada bahan bakar minyak (BBM). Namun, dengan teknologi DGBS, BBM dapat dikombinasikan dengan gas, sehingga lebih hemat energi dan fleksibel. Langkah ini diproyeksikan mampu meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 30%.***
Rilis