BERTUAHPOS.COM — Pengusaha bioskop di Tanah Air merasa dianaktirikan pemerintah lantaran hingga kini tak pernah mendapay bantuan akibat dampak pandemi Covid-19.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin, pihaknya harus bersuara sebab industri ini merupakan salah satu sektor usaha yang paling terdampak akibat adanya wabah ini.
Dia mengungkapkan, para pengusaha bioskop menuntut keadilan, sebab kontribusi industri mereka terhadap pendapatan daerah selama ini cukup besar dan rutin
“Sementara sekarang ada bantuan-bantuan stimulus ada hibah kepada kelompok tertentu yang mungkin tidak seperti bioskop memberikan kontribusi. Itu yang saya pikir harus ada asas keadilan,” kata Djonny Syafruddin dikutip dari Liputan6.com, Senin 8 Maret 2021.
Djonny sangat menyayangkan pemerintah belum memberikan stimulus untuk pengusaha bioskop. Padahal, banyak karyawan bioskop yang di-PHK dan dirumahkan dengan adanya pembatasan karena Covid-19.
“Sampai sekarang kita tidak dapat apa-apa seperak juga nggak. Banyak karyawan kita yang di-PHK dan dirumahkan, kan itu harus dibantu. Bioskop itu rugi sebulannya ada sampai Rp150 juta per satu lokasi, ada juga yang rugi Rp70-80 juta,” ungkapnya.
Kerugian tersebut salah satunya karena mahalnya tagihan listrik. Bahkan, tarif listrik untuk sektor usaha bioskop tidak dikurangi.
Di sisi lain, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah memproses bantuan untuk pengusaha bioskop, tapi hasilnya nihil.
“Memang ada Kementerian Pariwisata diproses sudah 2 bulan lebih, tapi belum ada hasil. Kita sudah kirim data dan sebagainya. Mungkin di sini harus ada jalan tolnya ke Menteri Keuangan dan Presiden, barulah dikasih (stimulus),” katanya. (bpc2)