BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU -Â Berpuluhan tahun telah mengeruk hasil minyak mentah dibumi lancang kuning, ternyata belum banyak manfaat yang di rasakan masyarakat Riau dari PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI).
Seperti yang diungkapkan ketua Komisi C DPRD Riau, Azis Zainal. Dikatakannya, bukan cuman program Corparate Social Responsibility (CSR) saja yang belum dirasakan masyarakat Riau, tapi pemanfaatan orang Riau sebagai pekerja di CPI juga masih jauh dari apa yang di harapkan.
Sejauh ini, penggunaan tenaga lokal untuk bekerja di CPI masih jauh dari apa yang di harapkan. Pasalnya, CPI masih banyak menggunakan pekerja dari luar Riau, dan di drop dari pulau jawa.
“Kedepan kita minta chevron memperhatikan tenaga lokal yang berpotensi. Masa saya berhadapan dengan mereka tak ada satupun orang Riau,” kenang Azis, saat melakukan pertemuan di DPRD Riau beberapa waktu lalu.
Adapun orang Riau yang di pakai, lanjut Azis, hanya sebatas satpam saja di chevron, itupun satpamnya outcorsing. Harusnya, kepedulian Chevron terhadap masyarakat Riau harus di tingkatkan.
Menurutnya, jika chevron membiarkan hal ini terlalu lama, akan menjadi bom waktu bagi chevron. “Kalau chevron bertahan seperti itu, pengusahanya juga tidak lokal, pekerja juga tidak lokal, apalagi orang penentu di cevron tidak ada orang lokal sama sekali, bom waktu ini akan meledak,” nilainya.
Disayangkan Azis, adapun binaan Chevron di Politeknik juga tidak dimanfaatkan sama sekali. Padahal, Politeknik itu usia sudah puluhan tahun bahkan ada yang kelas doktor.
Yang menjadi aneh bagi azis, selama ini CPI selalu mencari orang-orang yang tamatan dari UII, ITB, dan sebagainya. Seharusnya, CPI sendiri bangga orang-orang yang dibina di politekniknya dijadikan orang penting ataupun karyawan didalamnya.
“Kenapa gak dimanfaatkan saja orang-orang dari politeknik itu. Yang mebina dia (chevron, red), yang membiayai dia, harusnya costcopery harus diambil dari situ,” tegasnya.
Azis mengingatkan, agar janji Chevron yang dinyatakan langsung oleh vice presidennya bagaimanapun akan mengutamakan orang lokal Riau. Â “Manfaatkan orang Riau ini, jangan pula di drop dari barawijaya sana,” tutupnya. (Syawal)