BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Riau (UIR) lakukan pendampingan di PAUD SPS Rumbai untuk memberikan edukasi betapa pentingnya lagu anak-anak untuk diperkenalkan kepada para siswa. Pendampingan ini merupakan bentuk dari pengabdian masyarakat, pada 16 Desember 2023.
Adapun pendampingan yang dilakukan tidak hanya sebatas memperkenalkan lagu anak-anak kepada siwa, tapi juga menekankan kepada tenaga pendidik akan pentingnya lagu anak-anak bagi tumbuh kembang siswanya.
“Kami hadir untuk memberikan pendampingan kepada guru dan anak-anak di Paud SPS Permata Rumbai untuk mengenalkan kembali lagu anak-anak dengan menggunakan media keyboard sebagai alat musik ritmis untuk mengiringi anak-anak bernyanyi,” kata Laila Fitriah, S.Sn., M.A selaku Dosen Pendidikan Sendratasik FKIP UIR, di Pekanbaru, Rabu, 17 Januari 2024.
Kegiatan ini juga menghadirkan Andi Idayani, M.Pd dan Dr. Tengku Ritawati serta dua orang mahasiswa Rakin dan Wildan yang merupakan bagian dari tim.
Dengan adanya kegiatan PKM ini, Laila berharap dapat membantu guru-guru dalam mengatasi masalah dalam krisis lagu anak-anak dan memperkenalkan kembali lagu anak-anak pada peserta didik, khususnya di PAUD SPS Permata Rumbai.
Penggunaan alat musik keyboard sebagai media pengiring terbukti membuat anak-anak lebih antusias dan tertarik untuk belajar bernyanyi bersama. “Semoga kegiatan ini akan terus berlanjut dan dapat disosialisasikan kepada sekolah-sekolah lain yang ada di daerah Pekanbaru,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pengabdian masyarakat ini didasari pada rasa khawatir atas kondisi krisis lagu anak-anak di era ini, yang jauh berbeda dengan era tahun 1990-an.
Pada saat itu, lagu anak-anak sangat populer dan memiliki pengaruh besar pada perkembangan anak, terlihat dari kekuatan, lirik, dan tema lagu.
Sebagai contoh, lagu: Bangun Tidur yang diciptakan oleh Pak Kasur pada tahun 1950-an memengaruhi kebiasaan baik anak-anak dengan mengajarkan untuk membantu ibu membersihkan tempat tidur.
Telaah lirik lagu ini menunjukkan bahwa mengingat liriknya dapat membentuk kebiasaan positif untuk anak.
Menurut pengamat musik Indonesia, Bens Leo, dalam wawancara di Liputan 6.com, krisis lagu anak-anak saat ini disebabkan oleh tidak adanya produksi lagu anak-anak oleh label musik.
“Kalaupun yang masih ada memproduksi lagu anak-anak, itu biasanya dananya dibiayai oleh orangtua dari penyanyi anak itu sendiri,” ujarnya seperti dilansir dari liputan6.com.
Sekolah menjadi salah satu sarana penting untuk memperkenalkan lagu anak-anak, terutama melalui Pendidikan Anak Usia Dini (TK).
Peran aktif guru dalam menciptakan pembelajaran kreatif sangat menentukan keberhasilan pendidikan, khususnya dalam membimbing anak usia dini menuju kemandirian.
“Kreativitas guru mencakup pemilihan kurikulum, metode, dan media ajar, terutama dalam bidang seni, seperti seni musik,” ujar Laila.
Dalam menghadapi fenomena kurangnya pengetahuan anak usia dini terhadap lagu anak-anak, kreativitas seorang guru menjadi kunci untuk memperkenalkan lagu-lagu yang seharusnya dikenal oleh anak-anak.
“Penggunaan media yang menarik dapat menjadi solusi efektif untuk menarik perhatian para peserta didik,” sambungnya.***