<a href="https://bertuahpos.com/"><b>BERTUAHPOS.COM </b></a><span style="font-weight: 400;">— Pemerintah tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran subvarian Omicron (Covid-19) BA.4 BA.5, yang kini menyebar di sejumlah negara, termasuk </span><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia"><b>Indonesia</b></a><span style="font-weight: 400;">.</span> <span style="font-weight: 400;">Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengeklaim, Indonesia lebih siap dan lebih baik dalam menghadapi gelombang subvarian Covid-19 tersebut.</span> <span style="font-weight: 400;">“Dibandingkan dengan sejumlah negara di kawasan Eropa, Amerika, dan negara Asia lainnya. Kita lebih siap menghadapi situasi ini,” katanya dalam keterangan pers, Selasa, 5 Juli 2022.</span> <span style="font-weight: 400;">“Indonesia relatif jauh lebih baik dengan populasi yang sangat banyak menghadapi gelombang BA.4 dan BA.5 ini karena relatif para masyarakat Indonesia itu lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga dalam melaksanakan vaksinasi,” ujarnya.</span> <span style="font-weight: 400;">Dia menambahkan, kenaikan kasus di tanah air relatif rendah meskipun subvarian BA.4 dan BA.5 telah mendominasi, mencapai lebih dari 80 persen dari varian yang diuji genome sequencing. </span> <span style="font-weight: 400;">Budi menyebut, berdasarkan pengamatan pada gelombang varian Delta dan Omicron penurunan kasus akan terjadi saat dominasi varian mencapai hampir 100 persen.</span> <span style="font-weight: 400;">“Sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik tapi pelandaian mulai terjadi, baik di Jakarta maupun di Indonesia,” imbuhnya.</span> <span style="font-weight: 400;">Jumlah kasus yang jauh lebih rendah dari puncak gelombang sebelumnya, kata Menkes, dipicu oleh tingginya kadar antibodi masyarakat.</span> <span style="font-weight: 400;">“Sero survei terakhir di bulan Maret menunjukkan antibodi kita masih tinggi. Jadi kalau Desember kita Sero survei antibodinya sekitar 400-an, 500-an itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi. Di bulan Maret kemarin kita Sero survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi di level 3.000–4.000-an, jadi jauh lebih tinggi,” ujarnya.</span> <span style="font-weight: 400;">Menkes menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan sero survei yang dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.</span> <span style="font-weight: 400;">“Diharapkan dalam sebulan hasilnya sudah bisa keluar sehingga kita bisa mengambil kebijakan yang tepat mengenai protokol kesehatan dan juga vaksinasi,” ujarnya.</span> <span style="font-weight: 400;">Menutup keterangan persnya, Menkes mengajak masyarakat untuk tetap konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker sesuai dengan ketentuan pemerintah. </span> <span style="font-weight: 400;">Dia turut mengajak mengajak masyarakat melaksanakan vaksinasi dosis penguat atau booster karena terbukti meningkatkan kadar antibodi dalam menghadapi COVID-19.***</span><!--nextpage-->