BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Perkembangan kasus covid-19—terutama subvarian baru omicron—tengah menjadi fokus perhatian pemerintah. Diperkirakan, puncak penyebaran kasus akan terjadi pada Juli 2022.
Sejauh ini Pemprov Riau melalui Dinas Kesehatan menyatakan belum ada kasus terkonfirmasi dari penyebaran subvarian baru tersebut. Namun, masyarakat tetap diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan tidak terlena dengan euforia kehidupan baru.
Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan berpandangan, jikapun terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi covid-19 di Riau sesuai dengan perkiraan banyak pihak, kemungkinan kondisi tersebut tidak akan sampai mengganggu agenda-agenda penting yang telah disusun pemerintah, terutama di sektor kepariwisataan. “Saya rasa nggak-lah,” katanya saat dihubungi Bertuahpos.com, Jumat, 24 Juni 2022.
Dijelaskan, jikapun akan terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi di Riau pada Juli 2022 nanti, pemerintah memungkinkan akan memberlakukan sedikit pengetatan terhadap protokol kesehatan. Seperti mengurangi kapasitas kunjungan (untuk sektor pariwisata), atau memperketat protokol kesehatan (untuk acara-acara penting).
“Paling nanti, pembatasannya akan dinaikkan sedikit-lah. Misalnya untuk acara di ruangan tertutup sekarang kan full tuh, 100%, kapasitasnya. Tapi nanti bisa saja dikurangi jadi 75%, misalnya begitu,” tambah Wildan. “Itupun hanya untuk sementara,” tambahnya.
Wildan meyakini bahwa perkembangan kasus Covid-19 di Riau ke depan akan bisa dikendalikan dengan baik. Hal itu dilihat dari berbagai indikator, salah satunya tingginya capaian vaksinasi covid-19 di Riau untuk dosis I dan II. “Tapi untuk lebih amannya, ya kita harus sama-sama menggesa vaksinasi booster. Kalau angka capaian vaksinasi booster kita sudah bagus, insya Allah kita aman lah,” sebutnya.***