BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kinerja perbankan Bank Riau Kepri milik pemerintah daerah mulai menunjukkan penurunan. Selain kredit macet yang membengkak hingga mencapai 280,218 miliar, penyaluran kredit mikro dan kecil juga sangat mengkhawatirkan. Hingga kuartal pertama 2013, realisasi penyalurkan kredit untuk Mikro dan Kecil hanya sebesar 77 miliar atau 15,26 persen.
Padahal target penyaluran 2013 Bank Riau Kepri sebesar 1,874 triliun dengan pertumbuhan 509,373 miliar. Sementara relasisasi pada tahun 2012 mencapai 1,363 triliun. “Kalau hanya sekitar 15 persen pada kuartal pertama 2013, tentu pencapaiannya tidak signifikan. Jika penyaluran kredit mikro dan kecil tidak berjalan dengan baik, tentu ada sesuatu yang menjadi masalah,” ujar Pengamat Ekonomi Riau, Edyanus Herman Halim kepada bertuahpos, Rabu (3/7/13).
Dikatakannya, penyaluran kredit kecil dan mikro ataupun untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi sangat penting. Sebab, salah satu usaha yang cukup tangguh ialah UMKM. Namun setidaknya, dilihat dari penyaluran kredit saja dengan target yang diharapkan, sangat jauh sekali dan perlu dilakukan evaluasi.
“Memang kita lihat akhir-akhir ini Bank Riau Kepri menghadapi beberapa masalah, seperti kekosongan direksi yang cukup lama, naiknya angka kredit macet dan lainnya. Perlu dilakukan kajian dan analisa kembali atas kinerja Bank Riau Kepri. Ini sangat tidak baik jika dibiarkan begitu saja,” ungkap Edyanus yang juga dosen Universitas Riau.
Menurutnya, jika kinerja Bank Riau Kepri yang notabene milik masyarakat Riau terus menunjukkan kinerja yang kurang baik seperti kredit macet naik, penyaluran kredit tidak berjalan, akan sangat mempengaruhi kepercayaan publik. “Yah kalau publik atau nasabah tidak percaya, ini sangat tidak baik.” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Humas Bank Riau Yudi yang dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan apapun baik via sms maupun telephon terkait melambatnya realisasi penyaluran kredit mikro dan kecil.(jun)