BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada masa lalu, Orang Laut dianggap sebagai lanun atau perompak di lautan.
Adalah Belanda dan Portugis, yang memberikan cap perompak ini kepada Orang Laut. Dua bangsa ini sangat membenci Orang Laut karena dianggap selalu mengganggu pelayaran mereka.
Namun, benarkah Orang Laut itu perompak atau lanun?
Ahli sejarah maritim dari Universitas Indonesia (UI) Profesor Susanto Zuhdi meluruskan sejarah tentang Orang Laut. Dia menegaskan Orang Laut bukan perompak atau lanun, melainkan tentara Kerajaan Sriwijaya.
“Pada masa Sriwijaya, Orang Laut itu marinirnya Sriwijaya. Mereka bukan lanun, bukan bajak laut, tapi pejuang di laut,” jelas Susanto dalam sebuah webinar baru-baru ini.
Kemudian, setelah Sriwijaya hilang, Orang Laut tetap ada dengan menerapkan konsep bahari di kehidupan mereka. Mereka hidup dengan bergantung pada lautan.
Namun, Belanda dan Portugis kemudian mengganggu keberadaan mereka. Sehingga, Orang Laut ini kemudian terdesak dan berbalik menyerang Belanda dan Portugis.
“Kemudian, oleh Belanda dan Portugis, mereka dianggap pengganggu, dan di cap lanun laut. Padahal, Belanda dan Portugis-lah yang mengganggu kehidupan orang laut,” tutup Susanto. (bpc4)