BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Seiring dengan gencarnya promosi pariwisata di Riau para turis banyak tertarik untuk berkunjung ke Bumi Lancang Kuning. Hal ini menjadikan Tanjak Riau menjadi peluang bisnis menjanjikan. Tak ayal, Tanjak Melayu Riau banyak diminati oleh para turis.
“(Tanjak) banyak diminati oleh turis, terutama orang Melayu sendiri dan orang-orang yang datang dari luar. Selain makanan, Tanjak sekarang banyak dijadikan sebagai oleh-oleh,” kata Yusmaneli, pemilik Rumah Tanjak Melayu Riau di Jalan Delima, Pekanbaru, Kamis, 21 Juli 2022.
Berdiri sejak tahun 2014, awalnya produksi Tanjak ini dilakukan di Kabupaten Siak. Sejak 4 tahun lalu dia pindah ke Pekanbaru dan melanjutkan usaha produksi Tanjak Melayu. “Alhamdulillah, sampai sekarang masih berlanjut,” terangnya.
Tanjak produksi Yusmaneli tidak cuma dijual di kawasan Pekanbaru, tapi juga sudah dipasarkan di Rengat dan Tembilahan. Selain dijadikan sebagai oleh-oleh, pasaran Tanjak banyak diminati oleh para pekerja kantoran.
“Untuk motifnya, kami jual yang ada saja. Tapi kadang-kadang kami juga produksi sesuai dengan permintaan. Sedangkan bahan utamanya rata-rata dari kain songket,” terangnya.
Adapun Tanjak dengan kualitas terbaik dibuat dari bahan kain yang ditenun sendiri. Saat ini, khususnya di Riau, Tanjak dipakai dalam pergelaran acara-acara besar, termasuk di hari Jumat dimana seluruh pegawai kantor pemerintahan diwajibkan untuk mengenakan busana Melayu. Namun Tanjak tidak diwajibkan.
“Sekarang kalau di acara-acara tertentu memang memakai Tanjak Melayu, dan dikombinasikan dengan pakaian lain, artinya tidak harus dengan seragam Melayu, pakai batik pun orang sudah pakai tanjak,” terangnya.
Yusmaneli memproduksi tanjak sesuai dengan permintaan konsumen. Harga tanjak di Rumah Tanjak Melayu Riau rata-rata di harga Rp45.000. Sedangkan tanjak dari bahan kain songket Riau harganya Rp95.000 hingga Rp100.000. Sedangkan untuk tanjak yang dibuat dari bahan kain tenun asli Riau, harganya Rp200.000 hingga Rp250.000.***