BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pembahasan analogi adalah hal yang umum dijumpai dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Analogi merupakan bentuk pemilihan kata dengan membandingkan dua hal atau lebih yang memiliki persamaan dalam fungsi atau peran.
Analogi tidaklah membandingkan dua hal berdasarkan artinya, melainkan dilihat dari kesamaan peran atau fungsinya. Dengan kata lain, analogi menggambarkan suatu objek dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analogi adalah persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Analogi dapat dimaknai juga sebagai kiasan.
Analogi merupakan proses membandingkan dua hal yang berbeda berdasarkan kesamaannya, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan, seperti dijelaskan dalam buku Pengembangan Menulis Paragraf oleh Munirah.
Contoh analogi adalah “Manusia yang berperangai baik bagaikan seorang malaikat tanpa sayap.” Meskipun manusia dan malaikat adalah dua hal yang berbeda, keduanya memiliki kesamaan dalam hal kebaikan.
Analogi terbagi menjadi dua berdasarkan pengungkapan isinya:
- Analogi Deklaratif: Analogi yang menjelaskan suatu objek berdasarkan persamaannya dengan objek lain. Biasanya menggunakan kata-kata seperti bagaikan, laksana, seperti, atau bagai.
Contoh: “Dia berdiri di depanku dengan wajah merah padam. Matanya melotot bagaikan Batara Kala yang sedang marah.”
- Analogi Induktif: Analogi yang menerangkan suatu objek yang dapat memberikan pengetahuan baru, berdasarkan persamaan ciri dengan objek lain. Kata-kata yang biasa digunakan dalam analogi induktif, yaitu maka, dengan demikian, dengan begitu.
Contoh: “Walaupun kamu tampak seperti orang Filipina, gaya jalanmu persis dengan orang Indonesia. (Berjalan) santai.”
Analogi adalah salah satu cara untuk memperkaya penggunaan bahasa dan memperjelas suatu konsep dengan membandingkannya dengan konsep lain yang lebih dikenal atau lebih mudah dipahami.