BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Minimnya prestasi dari para atlet voli di Riau saat ini menaruh rasa keprihatinan bagi sesepuh voli Riau Marzuki Taher. Dia, salah satu atlet voli Riau berprestasi di masa mudanya.
“Atlet dan klub voli di Riau saat ini prestasinya sudah sangat jauh menurun. Voli pun kini mengalami penurunan jauh kalau lah boleh kita bandingkan dengan tahun 1970-1980-an,” tuturnya saat berbincang dengan Bertuahpos.com, Minggu, 24 Oktober 2021, di Hotel Sri Indrayani, Pekanbaru.
Hal ini, menurut dia, dibuktikan dengan tidak ada tim voli di Riau yang berhasil lolos dalam ajang PON XX 2021 di Papua beberapa waktu lalu. Masalah ini, tentu harus menjadi perhatian bersama, baik bagi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota. Termasuk pemerintah daerah dan organisasi-organisasi lain yang punya tugas dan tanggung jawab terhadap pembinaan atlet.
Marzuki Taher meminta kepada pihak-pihak tersebut jangan pernah membiarkan kondisi tersebut mengingat Riau di zaman dahulu memiliki atlet dan klub voli berprestasi, baik di kancah, regional, nasional bahkan internasional.
Dia menilai, setiap prestasi yang diraih para atlet voli tidak lepas dari pembinaan berbagai pihak, terutama pada senior yang juga turun memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga generasi atlet voli hingga kini dan ke depannya.
“Salah satu kelemahan yang saya lihat, ada banyak pelatih voli kita yang kurang jeli melihat potensi para atlet di Riau ini. Kedua, pelatih sendiri tidak punya kekuatan untuk mempertahankan atlet agar mereka tetap bermain untuk Riau. Kedua poin ini menurut saya yang menjadi kunci utamanya,” tutur Marzuki Taher.
Dia juga menuturkan ada banyak atlet voli berprestasi di Riau, justru mengembangan bakatnya dengan pindah dan memperkuat ke daerah lain di luar Riau. Kondisi seperti ini, kata dia, semakin membuat kualitas voli Riau kian memburuk.
Menurutnya, setiap persoalan dan tantangan yang ada harus diselesaikan secara bersama-sama. Dengan memberikan perhatian yang lebih serius. Setiap atlet tentulah punya harapan besar untuk masa depannya dengan kemampuan yang mereka miliki.
Jika daerah tidak bisa memberikan jaminan itu, maka dengan leluasa mereka akan mencari peruntungan ke daerah lain. Namun, jika kondisi seperti terus dibiarkan, maka voli Riau akan sangat sulit bersaing dengan daerah lain di Indonesia. “Ini yang harus kita jembatani dan dibenahi,” ucapnya.
Dia menambahkan, potensi atlet voli di Riau sangat banyak dengan kualitas yang tidak kalah jika dibandingkan dengan daerah lain. “Sekarang ada banyak anak-anak Riau dengan postur tubuh yang besar. Tinggal bagaimana kita menyadarkan mereka untuk gemar dengan voli. Ini lah tugas kita bersama,” sambungnya.
Dalam hal ini, pelatih punya tanggung jawab penting untuk meningkatkan minat anak-anak Riau untuk gemar dengan olahraga voli. “Itulah tugas kita, bagaimana caranya biar dia suka. Kalau perlu pelatih datang ke keluarganya,” tegasnya.
Namun Marzuki juga berharap pemerintah tidak hanya berpangku tangan, melainkan pemerintah juga harus ikut terlibat dalam pengembangan dan pembinaan atlet voli di Riau dengan cara menggelontorkan anggaran dan juga sarana dan prasarana. (bpc2)