BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — India dan Tiongkok sejauh ini masih menjadi negara paling tinggi pengimpor produk non migas dari Riau. Produk yang paling mereka butuhkan yakni CPO atau minyak nabati dari komoditi sawit.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat kegiatan ekspor produk non migas dari Riau, berdasarkan negara tujuan, sepanjang Januari hingga Desember 2021 memang didominasi oleh kedua negara tersebut.
Tercatat ekspor non migas Riau ke Tiongkok dan India, masing-masing mencapai US$3,53 miliar dan US$2,30 miliar. Selanjutnya barulah disusul oleh dan Belanda dengan dengan nilai dan US$1,07 miliar.
“Total nilai ekspor nonmigas Desember 2021 dari 13 negara mencapai US$ 1,27 miliar atau naik US$ 106,45 juta (9,14%) dibanding November 2021,” kata Kepala BPS Riau Misparuddin, Selasa, 18 Januari 2022.
Dia menjelaskan, bahwa kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya nilai ekspor ke beberapa negara tujuan utama seperti Mesir US$ 91,15 juta (615,27%), India US$ 28,98 juta (33,33%), dan Bangladesh US$ 22,46 juta (48,66%).
Sedangkan beberapa negara yang mengalami penurunan diantaranya Malaysia US$ 41,17 juta (turun 27,13%), Pakistan US$ 28,33 juta (32,13%) dan Spanyol US$ 11,31 juta (21,43%). Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa pada Desember 2021 mencapai US$ 331,85 juta.
Dijelaskan pula, dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan Desember 2021 dibanding November 2021, ada enam golongan mengalami kenaikan terbesar, antara lain; lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 65,83 juta, berbagai produk kimia US$ 36,16 juta, dan bahan kimia organik US$ 19,45 juta.
Sedangkan yang mengalami penurunan antara lain; serat stapel buatan sebesar US$ 5,67 juta, kertas dan Karton US$ 3,80 juta, dan berbagai makanan olahan US$ 2,54 juta.
Selama Januari-Desember 2021, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 99,26% terhadap total ekspor non migas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami kenaikan sebesar 36,46 persen terhadap periode yang sama tahun 2020. (bpc2)