BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar menyatakan penolakannya atas adanya kebijakan terhadap kondisi fiskal daerah yang mempengaruhi bantuan dana Inpres untuk pembangunan infrastruktur.
Menurut Syamsuar, cara ini sangat tidak fair—khususnya bagi Riau—di tengah keterbatasan kemampuan anggaran daerah dalam percepatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur, dalam rangka mendukung peningkatan konektivitas jalan daerah sesuai dengan kebijakan yang ada.
Penolakan itu disampaikan Syamsuar kepada awak media di Gedung Daerah Provinsi Riau, di Pekanbaru, usai pelantikan Bupati Kuansing definitif pada Jumat, 14 Juli 2023.
“Ada informasi, terhadap daerah-daerah dengan kondisi fiskalnya bagus, dana Inpresnya akan dikurangi. Saya tak setuju,” tegasnya.
Dukungan dana infrastruktur untuk daerah tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.
Melalui Inpres itu, pemerintah pusat menggelontorkan sejumlah dana untuk membantu perbaikan atau pembangunan ruas jalan di daerah untuk percepatan perekonomian masyarakat. Menurut Syamsuar, Riau mendapat dukungan dana Inpres sebesar Rp64 miliar.
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kemandirian fiskal Riau tergolong baik. Sementara, ada kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terhadap daerah dengan kondisi fiskal yang baik, dana Inpres yang akan digelontorkan akan dikurangi.
Sikap penolakan Riau terhadap kebijakan tersebut, kata Syamsuar, juga sudah disampaikan ke Komisi V DPR RI saat melakukan kunjungan kerja di Riau, Jumat, 14 Juli 2023.
“Tolong jangan ini jadi alat untuk mengurangi anggaran pembangunan infrastruktur di Riau,” katanya.
Dia menyebut, keberhasilan Riau atas kemandirian fiskal dalam dua tahun belakangan, merupakan sebuah prestasi yang selayaknya dihargai oleh pemerintah pusat.
Bukan malah menjadi alasan untuk mengurangi bantuan dana Inpres infrastruktur untuk Riau.
Sebab, dari anggaran sebesar Rp64 miliar itu, masih jauh dari kata cukup untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur di Bumi Lancang Kuning.
“Tolong hal ini jangan dijadikan alasan,” ungkapnya.***