BERTUAHPOS.COM, KUANSING — Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby dorong peningkatkan harga karet di Kuansing melalui asosiasi petani karet kuantan Singingi (APKARKUSI). Hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar komoditi karet tak ditinggalkan masyarakat dengan alih fungsi lahan.
“Dari pantauan kami di lapangan, kondisi eksisting perkebunan karet saat ini berada diangka 17 ribu hektar, di luar lahan yang tertutup awan ini kondisinya hari ini,” ujarnya belum lama ini.
Dia mengungkapkan kondisi perkebunan karet saat ini yang sudah banyak beralih fungsi ke perkebunan kelapa sawit, menurut Suhardiman keberadaan karet di Kuansing hanya tinggal sekitar 17 ribu hektar.
Jika upaya penyelamatan lambat dilakukan maka tidak menutup kemungkinan persaingan antara bahan baku sawit dan karet ini, membuat masyarakat menebang pohon karet mereda dan menanam sawit.
Menurut Suhardiman ada beberapa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet diantaranya, harga karet BOKAR harusnya minimal Rp.15 000, per kilogram.
Kedua, balai harus berInovasi menemukan dan menyediakan Bibit unggul yang bisa menghasilkan 1 Ha hasilnya minimal 30 kilogram perhari. Ketiga, pemerintah harus bangun pabrik industri hilir karet serta memdidik dan melatih skil anak anak daerah sebagai produsen.
“Untuk kelestarian komoditi karet di Kuansing, pemerintah akan berupaya melakukan perbaikan harga jual dan peningkatan bibit yang menghasilkan karet yang produktif,” ujarnya.
Dengan demikian, dia menambahkan, untuk menjamin kelestarian komoditi karet di Kuansing tidak ada jalan lagi selain memperbaiki harga, dan kualitas bibit.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mendorong agar petani karet untuk masuk dalam koperasi, agar terjalin sebuah kerjasama yang itu akan memudahkan keduabelah pihak.
“Karena bagaimanapun Pemerintah provinsi Riau mengharapkan adanya kerja sama yang baik antara petani dan Koperasi Apkarkusi karena punya akses kemana-mana,” imbuhnya. (bpc10)